Terakhir, penyanderaan di Australia adalah tragedi kemanusiaan, kita semua menyayangkan hal itu terjadi. Patut berbela sungkawa bagi para korban pada tragedi tersebut. Namun, analisa dari kasus itu seringkali lebih bermuatan menyudutkan kelompok tertentu, seperti yang terjadi di Jerman kemarin di mana 15 ribu demonstran menyuarakan Anti-Islamisasi.
Tidak fair juga analisis intelijen tetapi tidak melibatkan di dalamnya analisis kenapa intelijen Australia bisa kecolongan oleh aksi hanya one man show dari Munis. Pak Prayitno hanya menyebutkan di akhir tulisan dalam beberapa kalimat, "Aparat keamanan Australia nampaknya kecolongan karena kepemilikan senjata Monis yang sedang dalam kasus kriminalitas. Atau mungkin ada support agent di belakang Monis yang memperalatnya, kita tunggu penyelidikan polisi Australia". Saya mengharapkan analisis intelijen lebih dari itu. Kalau untuk mengatakan bahwa kepolisian kecolongan semua orang juga tahu itu, tetapi kenapa bisa kecolongan ini yang penting diangkat dari suatu analisis intelijen bukan merembet ke faktor agama dengan analisis seadanya.**[harjasaputra]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H