Mohon tunggu...
Hari Wiryawan
Hari Wiryawan Mohon Tunggu... Dosen - Peminat masalah politik, sejarah, hukum, dan media, dosen Usahid Solo.

Penulis lepas masalah politik, sejarah, hukum, dan media, dosen Usahid Solo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi dan Golkar

27 Oktober 2022   10:50 Diperbarui: 27 Oktober 2022   11:06 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Diantara sejumlah Partai yang tetap berada di belakang Jokowi yang memiliki komitmen sama untuk menyusun kerjasama pasca Pemilu 2024 adalah partai yang tergabung dalam KIB.  

Upaya untuk mempersiapkan  pengganti, semacam "putra mahkota", juga pernah dilakukan oleh Bung Karno pada tahun 1960-an. Bung Karno kabarnya memang  mempersiapkan penggantinya yaitu Menteri Panglima  Angkatan Darat (Menpangad) Jenderal TNI Ahmad Yani. Sikap Presiden Sukarno ini tentu menimbulkan kecemburuan dikalangan elit partai politik. 

Di kalangan militer pada saat itu ada banyak jenderal yang moncer bintangnya antara lain adalah Jenderal A.H Nasution dan Mayjen Suharto. Putra mahkota Bung Karno itu akhirnya justru meninggal sebelum Bung Karno lengser. Jenderal TNI Ahmad Yani dibunuh PKI tanggal 30 September 1965.

Sementara Presiden Suharto juga pernah mempersiapkan calon penggantinya yaitu Prof Dr Ing BJ Habibie. Sang "Mr Crack" itu akhirnya memang menjadi pengganti Presiden Suharto sebagai Presiden ke-3, namun  sebagai Presiden Habibie justru memiliki hubungan yang retak dengan Cendana, seperti julukan Habibie sebagai Mr Crack (retak).

Para Presiden Indonesia dari mulai Habibie, Gus Dur, Megawati bahkan SBY tidak mampu mempersipakan Putra Mahkota penggantinya, dengan berbagai masalahnya. Kini Presiden Jokowi sedang berusaha untuk mempersipakan secara sistematis penggantinya. 

PDIP sebagai partai pengusung Jokowi tentu akan menjadi pendukung pemerintahan selanjutnya yang sedang dipersiapkan Jokowi. Namun Jokowi seperti tidak ingin berhenti di situ. Kerjasama dalam wadah KIB yang akan menjadi wahana Jokowi menjaga asa agar apa yang dilakukannya yaitu pembangunan masif infrastruktur tidak hangus begitu saja.

Apa saja sebenarnya peninggalan Jokowi yang akan diwariskan?  Yang kasat mata, legacy Jokowi adalah pembangunan infrastruktur. Sulit sekali membantah bahwa Jokowi telah berhasil meletakkan fondasi pembangunan infrastruktur yang massif.

Berbagai pihak yang ingin mengecilkan prestasi Jokowi dalam pembangunan infrastrukur, seperti apa yang dilakukan oleh AHY, akan sia-sia. Prestasi kedua Jokowi adalah dalam menjaga Pancasila dimana semboyan Bhineka Tunggal Ika tetap ingin ditegakkan oleh Jokowi. 

Pembubaran HTI, FPI dan Khilafatul Muslimin adalah catatan penting penting Jokowi dalam mempertahankan ideologi Pancasila. Dalam pemilu tahun 2024, para elit politik dan penyelenggara Pemilu (KPU) telah bersepakat untuk tidak menggunakan politik identitas dalam merebut suara rakyat. Ini suatu prestasi yang penting untuk menjaga keutuhan bangsa.

Dalam pidato peringatan HUT Golkar sebelum Presiden Jokowi naik podium, Jumat malam itu, ketua Umum Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Pilpres 2024 akan menentang penggunaan politik identitas. 

Meski sikap Airlangga ini sudah beberapa kali diungkapkan, namun kali ini secara terbuka dinyatakan di depan Jokowi. Pernyataan Airlangga ini menunjukkan bahwa Jokowi tidak hanya memiliki "kandang banteng", sebagai rumahnya, namun juga memiliki  "Pohon Beringin tempat berteduh".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun