Memang, kondisi perekonomian selalu berfluktuasi. Hanya saja, jika kondisi sekarang tidak membaik, atau justru memburuk, maka hal itu merupakan sinyal waspada bagi perekonomian nasional.
Prioritas Manusia
Tantangan ekonomi yang dihadapi memang banyak. Untuk itu, penentuan prioritas penyelesaian menjadi penting. Memperkuat kualitas sumber daya manusia menjadi bagian prioritas itu.Â
Sejarah membuktikan, bangsa-bangsa berhasil maju karena faktor kualitas manusia di dalamnya. Kita ingat, bagaimana Korea Selatan atau Malaysia yang menjadi bangsa terseok-seok sekian dekade yang lalu, berhasil meroket karena keberhasilan mengasah kemampuan penduduknya. Atau, Jepang, negara yang berada di titik nadir pasca kalah perang, berhasil bangkit dan menjadi pemain penting dalam perekonomian dunia. Itu tidak lain karena kemampuan rakyatnya.Â
Bagi Indonesia, bangsa ini memiliki limpahan usia produktif hingga sekian tahun mendatang. Sumber daya itu mesti diberdayakan. Jika tidak, maka yang terjadi adalah tumpukan pengangguran.
Sebagaimana disinggung di awal, salah satu risiko utama Indonesia adalah pengangguran. Lain halnya dengan beberapa negara maju seperti Jepang, Belanda, atau Jerman yang justru menghadapi risiko kekurangan tenaga kerja.
Pengangguran diantaranya bisa terjadi karena kompetensi sumber daya manusia yang tidak memiliki kompetensi memadahi. Dari situlah pendidikan mempunyai peran penting.Â
Saat ini, tentu tidak hanya tingkat pendidikan yang diperhatikan, tetapi juga mutunya. Diantara pengangguran, banyak diantara mereka yang berpendidikan memadahi.
Mutu dapat dilihat dari ketepatan ilmu yang dipelajari dengan kebutuhan industri. Sebut saja, sekolah vokasi dapat melakukan penguatan keterampilan siswanya sesuai permintaan pasar, perguruan tinggi dapat mengasah mahasiswanya dengan keilmuan yang dibutuhkan dunia kerja atau usaha, dan cara-cara lain yang mampu menciptakan tenaga siap kerja.
Kebijakan Bersahabat
Sembari menggarap manusianya, para pemangku kebijakan perlu lebih bijak dalam mengambil sikap. Kebijakan publik diprioritaskan menyelesaikan masalah terkini, yang ada di depan mata.