Secara bertahap, mereka yang sudah terhubung akan mulai terbiasa menggunakan layanan berbasis digital. Tak pelak, tanggung jawab untuk melindungi nasabah semakin berat.
Perbankan pun perlu mempersiapkan strategi yang jitu. Bank yang kerap mengalami gangguan layanan digital perlu lebih intensif mengevaluasi sistemnya. Bagi bank yang telah dirasa kuat, tetap harus menjaga sekaligus meningkatkan kualitas layanannya.Â
Sebagai contoh, ada bank yang menerapkan strategi maintenance pada periode tidak produkti, seperti tengah malam. Dengan demikian, transaksi secara umum tidak akan terlalu terganggu.
Penguatan keandalan sistem ini penting mengingat saat terjadi error, pihak bank akan mengalami dilema untuk berkomunikasi dengan konsumennya. Jika secara transparan menyampaikan kondisi yang terjadi, alih-alih para nasabah mau mengerti, mereka mungkin malah panik. Pilihan terbaik bank ketika itu sebatas menampung pengaduan nasabahnya.
Terakhir, loyalitas konsumen pada suatu bank patut diakui. Mereka tidak meninggalkan banknya meskipun kenyamanan bertransaksinya sekian kali terusik. Loyalitas itu harus dijaga oleh industri perbankan.Â
Mengingat, kepercayaan konsumen merupakan komponen penting keberlangsungan industri perbankan. Keberlangsungan dimaksud berpengaruh menentukan stabilitas sistem keuangan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI