Pergulatan Indonesia terhadap krisis moneter itu pun memerlukan waktu yang lama, biaya tinggi, dan pengorbanan besar. Terjadi reformasi yang luas menyeluruh, dari perubahan rezim pemerintahan hingga struktur ekonomi yang fundamental. Sebut saja, pemisahan struktur ketatanegaraan bank sentral  dari pemerintah. Artinya, BI menjadi lembaga independen yang tidak lagi bagian dari kabinet pemerintah.
Dari pembelajaran pengentasan krisis itu, perlahan tapi pasti, Indonesia menjelma menjadi negara yang memiliki daya tahan ekonomi yang jauh lebih kuat. Tidak hanya di Asia tetapi juga di negara-negara lain di dunia.
Buktinya, saat krisis global 2008, Indonesia bersama dengan China dan India merupakan tiga negara Asia yang masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi positifnya, sesuai kajian Cambridge University.
Ditambahkan lagi, pasca Covid-19, setelah mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, Indonesia membuktikan kemampuan pemulihan yang cepat dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi dari kisaran 3% hingga 5% selama tiga tahun berturut-turut.
Indonesia juga berhasil memegang tampuk Presidensi G20 pada 2022 dan keketuaan ASEAN 2023. Momentum tersebut merupakan pembuktian bahwa Indonesia telah memiliki reputasi tinggi dalam kancah perekonomian dunia. Dalam momentum itu pula, Indonesia membuktikan kemampuannya memimpin transformasi ekonomi digital yang digadang-gadang sebagai pilar ekonomi masa depan.
Dengan sederet pengalaman, pembelajaran, dan pencapaian gemilang itu, Indonesia masih harus tetap melanjutkan upaya penguatan-penguatan sektor ekonominya. Indonesia tidak boleh terlena dengan kejayaan yang selama sekian tahun ini berhasil diperoleh.
Tepat dalam momentum pesta demokrasi, Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi yang berasal dari faktor politik. Pada momentum itu, kehandalan negeri ini akan kembali diuji. Transisi politik perlu dilakukan semulus mungkin demi untuk mencegah timbulnya gejolak yang dapat berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi.
Pastinya, pemerintah, otoritas sektor keuangan, dan tidak kalah pentingnya, seluruh masyarakat Indonesia perlu terus berangkulan hangat, menjaga kehamonisan, dan kebersamaan selama pesta hingga berlanjut setelah pesta..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H