Dalam beberapa minggu terakhir, dunia kesehatan memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi susu kentang. DUG, merek Swedia, adalah yang pertama kali mendistribusikan susu kentang kemasan dan kini dipasarkan di Inggris.Â
Susu kentang dikatakan memiliki rasa krim yang nikmat yang cocok dipadukan dengan kopi untuk membuat latte atau cappucino. Susu kentang versi DUG diperkaya dengan bahan lain seperti protein kacang polong, serat sawi putih, minyak kanola, fruktosa, sukrosa, perasa alami, serta tambahan kalsium dan vitamin.Â
Popularitas susu kentang semakin meningkat karena proses produksinya dianggap lebih ramah lingkungan. Menanam kentang membutuhkan lebih sedikit lahan dan lebih efisien daripada menanam gandum. Selain itu, kentang tidak membutuhkan banyak air dan dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan tanaman lain.Â
Namun dari segi nutrisi, kandungan protein susu kentang masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan susu nabati lainnya seperti susu kedelai atau susu oat. Dalam 100 ml susu kentang hanya mengandung 1 gram protein, tidak seperti susu kedelai hingga 8 gram dan susu oat 3 gram. Oleh karena itu, susu kentang sangat tidak cocok sebagai pengganti susu sapi. Anda perlu mendapatkan protein dari sumber lain, seperti tempe atau tahu, kacang-kacangan, atau sayuran kaya protein lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H