Bambang Soepijanto yang masa itu masih menjadi Dirjen Planologi Kehutanan Kementrian Kehutanan lewat media massa memantau ramai-ramai suporter PSS Sleman yang ingin Noh Alam didepak. Kehadiran Noh Alam tidak sesuai dengan ekspetasi. Kontribusinya minim, sementara biaya mendatangkan dia tidak murah.
Nah, Bambang Soepijanto yang saat ini mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI Dapil Yogyakata ini menyarankan untuk memburu pemain asing dengan kualitas mumpuni. Mungkin tidak harus dari Afrika atau Amerika Latin. Bisa mencoba menoleh ke negara-negara Balkan seperti Kroasia, Slovenia dan Bosnia. Di sana banyak pemain bagus. Dan kalau beruntung bisa mendapat harga yang tidak terlalu mahal.
Bambang Soepijanto yang saat ini menjadi ketua Umum Asosiasi Kayu Panel Indonesia (APKINDO) ini juga mencoba memberi perbandingan dengan apa yang terjadi di Persija. Sejak kedatangan Mario Simic dari Kroasia, lini depan Persija jadi sangat mengerikan. Persija sadar bahwa Bambang Pamungkas sudah tidak bisa diandalkan di lini depan.
Untuk pemain Asia, PSS Sleman bisa mencoba pemain-pemain dari Uzbeksitan atau negara Asia Tengah lain. Meski bukan kekuatan utama di Asia, di sana banyak pemain bagus. Harganya murah.
Keputusan tentu ada di tangan manajemen. Intinya, jangan sampai sudah memakai jasa pemain asing mahal-mahal, tetap saja jadi tim penggembira. Sleman tentu tidak ingin dikenal karena kreativitas dan kekompakan suporternya saja, tapi juga karena timnya bisa bicara banyak di kompetisi kasta atas di negeri ini.
Bagaimana menurut sampeyan, Lur?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H