Mohon tunggu...
Haris Fifta Putra
Haris Fifta Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Kabupaten Mojokerto

Haris Fifta Putra

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Penggunaan Mata Uang Dinar dalam Perdagangan Antar Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI)

25 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 30 Agustus 2023   22:56 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Peran Dinar dalam Perdagangan Internasional

               Mata uang emas sebenarnya telah populer digunakan dalam jual beli semenjak sebelum lahirnya ajaran agama Islam, karena telah terlebih dahulu digunakan pada jaman romawi kuno dan persia. Seiring berkembangnya waktu, umat Islam mulai menggunakan mata uang emas dan perak yang dinamakan dinar sebagai mata uang yang berlaku, dengan standar penetapan emas 22 karat sebesar 4,25 gram untuk setiap kepingnya. Hingga saat ini, ketetapan standar dinar tetap menganut peradaban Islam di masa lampau, namun dengan pembaharuan modifikasi ukiran.

               Mata uang dinar tidak ditujukan untuk menggganti peran mata uang domestik, tetapi hanya digunakan untuk pembayaran atas transaksi perdagangan barang dan jasa luar negeri. Uang dinar tidak diwujukan dalam bentuk fisik tetapi diukur dalam ukuran harga emas. Pembayaran tidak dilakukan dengan mentransfer dinar dari satu negara ke negara lain, tetapi hanya mentransfer ekuivalen emasnya ke bank kustodian yang telah disepakati. Hal ini ditujukan untuk menghindari kesulitan untuk mentransfer emas dalam bentuk fisik serta memberikan kemudahan bagi negara yang tidak memiliki sumber daya emas yang cukup, dengan cara menukarkan mata uang domestik terhadap harga dinar emas yang berlaku pada saat itu juga.

               Penggunaan dinar yang dilakukan oleh kedua negara dalam perdagangan internasional akan menyebabkan penyesuaian otomatis terhadap neraca pembayaran (balance of payment) kedua negara. Penggunaan uang dinar diperlukan adanya pengaturan berupa :

a.    Uang dinar hanya boleh digunakan untuk pertukaran barang dan jasa.

b.    Untuk menghindari terjadinya pengumpulan uang dinar, maka nilai moneter dari uang dinar harus lebih tinggi dari nilai intrinsiknya.

c.    Penggunaan uang dinar diperlukan adanya peran bank sentral untuk mengontrol dan menentukan jumlah dinar yang beredar.

Keunggulan Penggunaan Dinar dalam Perdagangan Internasional

a.    Dinar mampu menjaga kestabilan harga komoditas dalam perdagangan internasional. Hal itu disebabkan karena sifat dasar fisik emas yang tahan lama membuat uang emas tidak mudah rusak dan relatif stabil. Sehingga uang emas dapat berfungsi sebagai penyimpan nilai harta yang baik, tanpa terbawa pengaruh aksi spekulasi terhadap nilai tukar kurs mata uang di dunia. Resiko yang di timbulkan dari perubahan nilai tukar akan mempengaruhi aktivitas ekonomi dunia terutama perdagangan internasional. Kehadiran Dinar akan menghapus setiap resiko yang ditimbulkan dari nilai tukar. Melalui mata uang dinar akan tercipta kestabilan harga komoditas dalam perdagangan internasional yang pada akhirnya akan berdampak pada mudahnya perhitungan neraca perdagangan negara tanpa perlu melakukan adjustment (penyesuaian) untuk setiap periode waktu pencatatannya.

b.    Menjamin pertukaran mata uang secara adil. Sesuai dengan prinsip Islam, pertukaran satu mata uang dengan mata uang lain harus berlaku adil. Ini berarti bahwa suatu mata uang jika ditukar dengan mata uang lain, harus memiliki nilai yang sama dalam kapasitasnya sebagai alat tukar. Pertukaran dinar dengan uang apapun akan berlaku adil, karena dalam pertukaran antara dinar dengan mata uang lain tidak memungkinkan terjadinya penipuan nilai, sebab nilai derivative dinar terkandung dalam nilai intrinsiknya sendiri. Penggunaan uang dinar dalam perdagangan internasional akan mengurangi Sovereignty (kekuasaan), karena dengan sistem nilai tukar yang ada pada uang fiat di dunia saat ini telah memberikan peluang dan ruang kepada negara-negara maju untuk menguasai perekonomian dunia dan memperlebar jurang antara negara kaya dengan negara miskin.

c.    Konsep dinar mendukung prinsip ekonomi Islam yang mengharamkan riba atas uang. Prinsip riba adalah adanya penambahan dari pokok atau penambahaan dari ketiadaaan. Riba uang berarti adanya penambahan nilai uang dari nilai yang sebenarnya, atau penambahan nilai dari sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Dua elemen kunci sistem finansial sekarang adalah bunga dan uang kertas dan turunannya (yang oleh seorang ahli keuangan, Kurtzman, disebut sebagai megabyte money). Dalam siklus penciptaan uang lewat kredit perbankan, selisih antara uang yang ada (berupa uang negara yang dikenal sebagai uang kertas) dan uang yang seolah ada di perbankan hanyalah byte yang ada di komputer saja, tanpa diikuti oleh penambahan keuntungan semisal melalui jual beli sektor riil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun