Mohon tunggu...
Hariman A. Pattianakotta
Hariman A. Pattianakotta Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyuka musik

Bekerja sebagai Pendeta dan pengajar di UK. Maranatha

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pejuang Itu Dipanggil Dok Mo

10 November 2020   14:25 Diperbarui: 10 November 2020   15:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sayangnya, TPK  tidak ditetapkan sebagai salah satu kebijakan nasional untuk mengobati pasien Covid-19. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan di tengah maraknya bisnis alat-alat medis, tender APD, serta bisnis rapid test dan swab.

Akan tetapi, dokter yang penyuka seni ini tidak kehilangan semangat untuk memperkenalkan TPK pada masyarakat. Hal ini didorong oleh panggilannya sebagai seorang dokter untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas atau kematian. 

Baginya time is life. Karena itu, ia mengajak banyak pihak untuk berpacu dengan waktu mengatasi Covid-19. Ia gigih memperjuangkan keyakinan dan hasil studinya tentang TPK demi kemanusiaan, bukan untuk keuntungan.

Sampai-sampai ia harus menyurati Presiden Joko Widodo. Sebab, ada pihak-pihak tertentu yang berupaya mencekal TPK karena tidak menguntungkan secara bisnis. 

Padahal, terapi ini dapat dipakai untuk menyelamatkan nyawa manusia sampai ditemukannya vaksin. Bukan hoaks kalung anti Covid-19 atau vaksin-vaksinan.   Dan, TPK itu sudah terbukti lebih banyak menyelamatkan.

Dr. Theresia Monica Rahardjo, dr., Sp.An., KIC., M.Si., MM., MARS. Itulah nama dan gelar dokter yang gigih memperjuangkan kesehatan pasien Covid-19 melalui TPK. Gelarnya yang terbilang panjang itu menjadi bukti bahwa ia sosok yang kapable dan credible secara akademik. Pengalaman juga memperlihatkan bahwa ia adalah seorang dokter yang sungguh peduli dengan pasien. Pejuang kemanusiaan dalam bidang medis ini dapat kita panggil: "Dok Mo".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun