Apapun itu, untuk mencintai itu memang perlu bukti sebagai apresiasi sikap menghargai. Ya seperti makna yang bisa dipetik dari pertemuan mereka barusan. Mencintai karya musik perlulah diwujudkan dengan bukti, bukan sekedar fanatisme saja kan?
Utamanya ya tentu dari sisi komersil sebagai stimulus untuk menciptakan karya seni yang lebih spektakuler lagi kedepan. Meski itu bukan yang utama sih.
"Duh malam ini, aku benar-benar diprank, dibuat malu ama Agus, nantilah kubuktikan ke kalian lah jika aku juga penikmat musik sejati yang menghargai seni, karena karya seni ku juga ingin dihargai oleh orang banyak kok, hemm kurang jauh mainanku ternyata" ujar Reno berbisik di hati dan didengar pula oleh bulan malam itu.
Notifikasi mendecit pelan di Ponselnya, ternyata itu si Aldi yang nge-tag photo bersama kami di acara barusan di laman Facebooknya. Captionnya lucu, "Perayaan sederhana kami ber-empat, semoga lekas sembuh untuk segera konsisten lagi melahirkan karya seni baru di hari musik nasional"
Eh, ada photo Raisya juga yang jadi pembeda dan memberikan aura kuat di Photo kami.
"Sebentar lagi pasti banjir komentar, nanya-nanya Raisya, tapi jelas bukan nanya-nanya aku," ujarnya sambil terus menatap layar ponselnya.
Tetiba notifikasi muncul di bawah photo kami. Ya ampun itukan Raisya yang menjadi komentator pertamanya. Dia melontarakan komen yang irit banget dan menusuk.
"Bukti," tulis Raisya
Melihat komen Raisya Reno semakin tersadar, jika mencintai dan dicintai utamanya dalam hal karya seni haruslah memberikan bukti bukan janji. Terlebih untuk mencintai dan dicintai oleh Raisya kelak.
"Yuk, aku, kamu dan kita bakal buktikan kok," komen Reno dalam photo unggahan Aldi barusan. Seketika itupula Raisya me-like komen Reno tadi. Duh tanda-tanda nih Ren!
Tim NganuÂ