Mohon tunggu...
Hariati
Hariati Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Memulai Menulis Dari Apa Yang Kamu Lihat, Dengar Dan Rasakan!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Via E-Procurement, Menjadi Profesional Itu Kini Kian Mudah!

31 Mei 2019   20:52 Diperbarui: 31 Mei 2019   21:03 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot https://www.mbizmarket.co.id/ 

Harapannya ya  dengan prinsip di atas, bisa mendapatkan barang dengan harga semurah mungkin, yang terkadang tidak memperdulikan kualitas barang-barang tadi.

Dan semuanya lantas selesai? Belum, karena diakhir-nya pasti direpotkan dengan pelbagi laporan pertanggungjawaban kegiatan atas pembelian barang-barang tadi tadi. Repotnya itu, merekap semua nota/kuitansi yang menunjukkan harga  proses pengadaan barang, beserta dokumentasi transaksi-nya.

Eh, itu belum jua selesai! Karena ada hal yang lebih penting, kita harus menunggu hasil proses audit laporan pertanggungkawaban per kegiatan, yang bisa saja menjadikan pengorbanan kita tadi menjadi sia-sia. Jika apes, bisa saja tersandung dugaan yang macam-macam saja. Ya namanya juga berurasan dengan uang sekolah --Dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS)--! Jadi sensitive-kan!

Digitalisasi solusinya?

Nah, pengadaan barang seperti di atas, yang dikenal umum di perusahaan besar dengan dikenal dengan istilah Procurement. Sekarang lewat Gajet kita akan banyak diberikan kemudahaan yang ditawarkan pihak e-commerce yang memajang barang-barang yang kita butuhkan.

Dan saya yakin, meski terlihat manual proses Procurement yang saya lakukan di atas, bisa saja menjadi cerminan dari proses dasar yang juga dilaksanakan perusahaan besar sekalipun dalam memasok kebutuhan barangnya.

Kerumitan dan tantangannya juga persis bisa sama dengan hal yang juga saya rasakan. Jadi artinya, proses  Procurement adalah proses yang pasti dihadapi dalam keseharian kita tanpa kita sadari, terlebih Perusahaan besar.

Kata kuncinya adalah, ya jelas pertanggung-jawaban atas pengadaan barang kebutuhan tadi dibutuhkan. Dimana, profesionalitas kita terbaca dengan mudah dengan tidak ditemukannya dugaaan mark-up alias dugaan korupsi atas proses Procurement itu.

Dan hasil dari Procurement yang baik akan bermuara pada bisakah kegiatan Procurement tadi menghasilkan efisiensi alias berhemat? Dan cukupkah sampai di situ?

Nah dalam menjawab tantangan membentuk sikap Profesionalisme. Proses E-Procurement bisa menjadi indikator utamanya. Dimana di dalam prosesnya menjalani empat prinsip dasar, proses profesionalisme dalam Procurement. Nah, empat prinsip yang dimaksud yakni :

  • Penghematan sumber daya manusia. Nah, dalam proses ini E-Procurement, kita akan banyak berhemat SDM yang biasanya berjalan keliling vendor/toko untuk bisa menghasilkan barang jasa dengan kuantitas, kualitas, dan harga serta proses pengiriman barang yang proporsional alias pas. Dalam hal ini, E-Commerce Procurement bisa memberikan manfaat itu dengan mudahnya.
  • Efektivitas, ini akan menjawab dan menjamin bila proses pengadaan barang yang kita lakukan akan menghasilkan manfaat dan nilai guna yang kita rencanakan sebelumnya.
  • Transparansi, nah dalam proses ini,  pengadan barangnya bisa diketahui oleh semua pihak, tanpa adanya hal yang rahasia dan bersifat nepotisme.
  • Netral, artinya dalam prosesnya tidak ada unsur diskriminasi dan memberikan perlakuan sama terhadap semua vendor yang juga melakukan upya menawarkan proses pengadaan barang dan jasa kepada kita.

Apa itu E-Procuremnet m-Bizmarket!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun