Mohon tunggu...
hendrik yuda wahyu alek
hendrik yuda wahyu alek Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Gadis Peniup Alboka"

16 Agustus 2012   18:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menemukan gadis manis tengah memainkan alboka, terdengar mesra.

siapa namamu, kataku, dan ia jawab:

namaku airmata

Kulihat matanya yang basah,

jangan menangis kataku; tuhan hanya menitahkan airmata,

untuk menyapa jiwa-jiwa yang lemah

Aku tidaklah menangis, tuan.

Aku hanya membahasakan airmata, sebagai sanjungan yg mesra,

kepada kesepian Tuhan

Benarkah kau bahagia, tanyaku.

sedang kau: membiarkan airmatamu, yang turun,

seperti hujan yang menggerutu

Gadis itu meniup kembali albokanya;

seolah mengajariku; bahagia bukanlah apa yang tertangkap mata,

tapi yang ada dalam dada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun