Aku menemukan gadis manis tengah memainkan alboka, terdengar mesra.
siapa namamu, kataku, dan ia jawab:
namaku airmata
Kulihat matanya yang basah,
jangan menangis kataku; tuhan hanya menitahkan airmata,
untuk menyapa jiwa-jiwa yang lemah
Aku tidaklah menangis, tuan.
Aku hanya membahasakan airmata, sebagai sanjungan yg mesra,
kepada kesepian Tuhan
Benarkah kau bahagia, tanyaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!