Mohon tunggu...
Hari Akbar Muharam Syah
Hari Akbar Muharam Syah Mohon Tunggu... Auditor - Karyawan

Karyawan di Salah Satu Perusahaan Swasta Nasional. Menulis tentang Jalan-jalan, sosial dan sastra. Pendatang baru di dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berkaca pada Perang Padri, Perang Saudara yang Memecah Belah

1 Juni 2017   00:58 Diperbarui: 2 Juni 2017   10:23 14960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luitenant kolonel Raaff tengah memimpin pasukan Belanda (G. Kepper - Wapenfeiten van het Indische leger)

Jika pada masa itu musuh kaum Padri dan Kaum Adat adalah pemerintahan kerajaan Belanda yang  memiliki hasrat kuat menguasai tanah kesultanan Minangkabau yang kaya raya. 

Kini musuh sebenarnya bangsa kita tentu bukan mereka yang disebut ulama yang dicap radikal, pejabat yang sering berkata kasar, orang-orang yang disebut bani kotak, bani ngantuk, kaum bumi datar, cyber army, serta sebutan-sebutan lain yang justru mendekatkan kita pada pintu pertikaian horizontal.

Musuh kita sebenarnya lebih berbahaya dari itu. Musuh yang tengah kita hadapi adalah kebodohan, stagnansi, sikap jauh dari toleransi dan segala hal yang membawa kita pada kemunduran dan pertikaian.

Pertikaian antar saudara akan membuat kita tak sempat untuk memikirkan hal-hal yang lebih substansial sebagaimana telah sukses dilakukan negara-negara lain untuk memajukan bangsanya.

Jangan sampai, kesadaran mengenai persaudaraan dan kesatuan timbul setelah pecah pertikaian fisik  tak berkesudahan yang menelan korban dan menghabiskan banyak sumber daya ekonomi maupun sosial layaknya Perang Padri.

Jangan sampai kesadaran itu baru timbul setelah musuh utama  kita hadir ditengah ketidakterbukaan pikiran mengenai keragaman, toleransi dan keengganan mengedepankan diskusi dengan akal sehat dalam berkehidupan sosial.

Saatnya kita belajar pada sejarah. 

Sumber:

  1.  https://tropenmuseum.nl/en/collection
  2. http://student.cnnindonesia.com/edukasi/20161109155715-445-171496/pahlawan-di-lembaran-uang-imam-bonjol-dan-perang-padri/
  3. https://en.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung_Palace
  4. https://tirto.id/mekah-yang-memantik-perang-padri-cj4m

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun