Mohon tunggu...
hariadhi
hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Editor, designer, entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Indahnya Jalan Darat ke Cirebon

7 Agustus 2019   02:01 Diperbarui: 7 Agustus 2019   02:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau Cuma sempat mencicipi cold brew dan sushi rebonnya, namun saya merekomendasikan tempat ini untuk nongkrong karena suasananya cukup privat dan interiornya rapi sekali.

dokpri
dokpri
Sore hari, kami berjalan sebentar melihat-lihat daerah bandara, dan karena mendapat kabar kalau Mas Budiman Sudjatmiko dan Tedy Tricahyono menuju Semarang untuk mengadakan forum Big Questions Forum 3, maka kami pun memutuskan melanjutkan ke Pekalongan naik kereta, lalu lanjut lagi ke Semarang.

"Duit sisa banyak, santai Tom. Hehehe" Tommy pun tertawa. Dari Rp 2 juta yang kami miliki di kantong, baru sedikit yang terpakai untuk tiket bus, hotel, dan makan-makan enak. Foto-fotonya membuat iri seisi timeline. Mereka jadi ikut ngiri ingin merasakan empal gentong Kang Mail dan Nasi Jamblang Bu Nur.

Maka saat malam menjelang, kami pun berjalan ke Stasiun, lagi-lagi naik taksi online. Di sana saya kembali lapar karena kebetulan cuaca Cirebon agak sejuk. "Cari makanan khas sini, yuk Tom," Tommy mengangguk setuju, "Tuh ada sego lengko," tunjuknya ke seberang stasiun.

dokpri
dokpri
Kami pun memesan Sego Lengko di sekitar stasiun. Nasi ini unik khas Cirebon katanya, tapi dari Wikipedia, saya menemukan sebenarnya juga tersedia di Indramayu, Brebes, dan Tegal.

Dengan sedikit potongan kecil tempe, tahu, tauge, acar timun, dan kucai (semacam daun bawang), lalu disiram dengan kuah kacang. Aromanya mirip tauge goreng di Jakarta. Hanya saja ini disajikan langsung dengan nasi, alih-alih lontong. Kucainya saat dikunyah memberikan aroma harum dan menggugah selera. Harganya? Murah abis... Namanya juga Cuma pake tempe dan tahu.

dokpri
dokpri
Sambil menunggu kereta malam, kami berkunjung ke Coworking Space di Stasiun. Tempat ini bagus sekali bagi para profesional yang hendak menggunakan kereta dan bekerja remote seperti saya. Di sini kami bebas menggunakan colokan, wifi, dan bahkan disediakan kopi dan teh gratis. Luar biasa!

dokpri
dokpri
Jika di Jakarta kita dikenakan tarif jam-jaman untuk bisa bekerja di Coworking Space, maka di sini relatif gratis "Bapak cukup liatin aja tiketnya dan download aplikasi KAI Access," jawab petugas sana.

Lagi-lagi saya menemukan keramahan khas Cirebon. "Coworking space ini tersedia di 9 stasiun besar KAI, Pak" Jawabnya dengan tersenyum.

Ia juga mempersilakan saya mengambil minuman hangat yang tersedia. "Ini bayar mas?" Tanya saya tidak percaya. Ia tersenyum dan mempersilakan saya mengambil sesukanya.

Menjelang pukul 10:00 malam, kereta yang kami tunggu datang. Hanya Rp 100an ribu ke Pekalongan. Dan perjalanan dengan kursi empuk di gerbong eksekutif sudah menunggu kami menuju ke Pekalongan. Termasuk mencoba bakso restorasi yang ngehits dan viral itu!

Silakan tunggu petualangan jalur darat kami di artikel selanjutnya, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun