A. LATAR BELAKANG
Budaya positif merupakan sebuah paradigma dan pembiasaan-pembiasaan baik yang ada di sekolah dalam rangka mewujudkan kegiatan  Merdeka Belajar dengan tujuan untuk  mencapai pelajar berprofil pancasila. Dalam pelaksanaannya di sekolah, setiap murid diharapkan mampu menjadi insan-insan/murid-murid  yang sesuia dengan karakter profil pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif. Semua tersebut diatas dapat terwujud manakala ada  penggerak dalam suatu sekolah dalam melaksanakan Budaya Positif dan Disiplin Positif baik oleh murid dan keteladanan yang ditunjukkan oleh guru.
Â
Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat (Dewantara II , 1994). Pendidikan merupakan sebuah sipatyang hakiki bagi manusia dimana sepanjang peradabannya seiring perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan lahir dan batin sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Sebagai guru hendaklah kita senantiasa bisa menuntun mirud-muridnya untuk menemukan jalan dalam belajar guna mencapai tujuan hidup bahagianya di masa depan. Pembiasaan positif Keyakinan Kelas yang saya terapkan merupakan perwujudan dari Budaya Positif adalah salah satu cara guru untuk menuntun muridnya untuk mencapai karakter Profil Pelajar Pancasila.
Â
Keyakinan kelas diterapkan sebagai salah satu cara dalam membangun Budaya Positif. Keyakinan kelas harus berpihak pada murid dan juga dirumuskan bersama murid dikelas untuk membangun kemandirian mereka. Guru hanya sebagai fasilitator dalam hal ini. Keyakinan kelas dibuat secara universal yang mencakup berbagai aspek kesepakat atau aturan yang sudah berlaku di dalam kelas tersebut. Budaya positif sekolah disusun secara terstruktur dan sistematis dengan melibatkan seluruh warga  sekolah. Budaya positif sekolah ini dibuat untuk meningkatkan karakter sumber daya manusia yang ada di sekolah tersebut.
Â
Keyakinan kelas yang dibuat hendaknya benar-benar bersumber dari kebutuhan murid dalam membentuk budaya positif. Menggali segala hal potensi positif untuk dijadikan landasan keyakinan kelas dan benar-benar dengan sadar diyakini bersama.
Kalimat yang digunakan juga berupa kalimat universal dan positif yang bisa mudah diingat oleh para murid.
Â
B. TUJUAN AKSI NYATA
Tujuan dari Penerapan Keyakinan Kelas yaitu antara lain :
Â
Menumbuhkan keterlibatan dan keaktifan murid dalam membentuk senuah keyakinan kelas untuk mencapai kelas impian mereka bersama guna menumnuhkan pembelajaran yang efektif.
Mewujudkan merdeka belajar berpihak pada murid sesuai dengan profil pelajar Pancasila
Menciptakan komunikasi antara guru dan muridnya..
Membiasakan Penerapan budaya dan disiplin positif disekolah/kelas.
Â
C. DESKRIPSI AKSI NYATA
Aksi Nyata Budaya positif ini diterapkan melalui Keyakinan Kelas yang dibentuk melalui serangkaian proses dan langkah-langkah penerapan. Keterlibatan setiap murid di dalam kelas menunjukkan bahwa keyakinan kelas ini mewakili hal-hal yang diyakini bersama bisa mewujudkan pembiasaan budaya positif di dalam kelas baik di saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Dalam menerapkan Budaya Positif, guru tidak bisa sendiri dalam melaksanakannya. Kolaborasi guru dengan murid, guru dengan rekan guru lain, guru dengan stakeholders yang ada di sekolah pastinya memperkuat penerapan Budaya Positif tersebut sehingga murid benar-benar bisa meyakini nilai-nilai dan karakter baik dalam dirinya untuk diri mereka sendiri. Dalam membangun budaya dan disiplin positif ini, CGP di sini juga melaporkan kegiatan kepada Kepala Sekolah untuk selanjutnya diadakan pengimbasan Modul Budaya Positif kepada rekan guru.
Â
Adapun tahapan-tahapan pembentukan keyakinan kelas yang sudah dilakukan di setiap kelasnya adalah :
Guru menjabarkan diskusi kelas kepada murid.
Guru mengajak murid berdiskusi terkait kelas impian mereka yang mana sebelumnya murid dikenalkan pada budaya positif dan disiplin positif yang sudah ada di sekolah tersebut. Setiap siswa berpendapat terkait hal-hal apa saja yang perlu untuk diyakini bersama.
Guru Menjabarkan peraturan sekolah/ kelas yang sudah ada disekolah dan dikelas tersebut
Murid diajak membuka wawasanya untuk menyampaikan ide-ide terkait aturan yang sudah berlaku di sekolah tersebut untuk selanjutnya di indentifikasi  menjadi keyakinan kelas.
Menulis keyakinan kelas dalam board menggunakan sticky note.
Murid diajak untuk menuliskan serangkaian aturan yang sudah diidentifikasi sebelumnya menjadi keyakinan kelas.
Guru dan murid mendiskusikan konsekwensi yang harus dilaksanakan apabila tidak mengindahkan keyakinan kelas yang sudah disepakati bersama.
Setelah keyakinan kelas tersebut  terbentuk kemudian dicetak dalam bentuk poster digital  ditempel di dinding kelas.
Merefleksi dan mengingatkan kembali kapan saja tentang  tersebut keyakinan kelas tersebut.
Â
Â
D. HASIL AKSI NYATA
Adapun hasil atau dampak dari penerapan aksi nyata Keyakinan Kelas ini antara lain yaitu :
Terciptanya komunikasi yang baik dan harmonis antara guru dan murid. Hal ini menjadi sebuah pengalaman baru bagi para murid khususnya dalam kelas Mata Pelajaran Seni Budaya untuk mengemukakan pendapat mereka tentang kelas impian yang mereka harapkan.
Motivasi murid terlihat dan meningkat setelah mereka diajak berdiskusi terkait hal-hal positif untuk membangun budaya dan disiplin positif dalam bentuk keyakinan kelas.
Menumbuhkan pembelajaran yang berpihak pada murid tercipta dengan dibuatnya keyakinan kelas yang telah disepakati bersama secara sadar dan bertanggung jawab dengan tidak ada paksaan..
Murid memahami bahwa konsekwensi bukan hukuman namun akibat dari tindakan yang melanggar keyakinan kelas tersebut, Â guru mengajak murid untuk mencari solusi bersama dan mengembalikan kepada nilai-nilai yang mereka yakini sebelumnya.
Terciptanya suasana belajar yang menyenangkan karena setiap murid mendapat kesempatan yang sama untuk belajar.
Â
Â
E. PENUTUPÂ
Â
Kesimpulan
Dari hasil Aksi Nyata yang sudah saya terapkan pada semester satu tahun Pelajaran 2022-2023 selama dua minggu pertama ini menunjukkan bahwa murid terlihat merasa lebih nyaman setelah memiliki keyakinan kelas yang telah disepakati bersama. Hasil dari rumusan keyakinan kelas ini akan dibuat poster dan dipasang di dinding kelas agar setiap murid senantiasa mengingat akan keyakinan yang sudah disepakati bersama ini. Guru akan selalu memonitor  keyakinan kelas tersebut manakala ada poin yang sudah tidak relevan pada masanya.
Â
Saran
Kedepannya sebagai Rencana Tindak Lanjut saya, perlu dirumuskan kembali untuk penerapan keyakinan kelas ini karena untuk saat ini CGP baru menerapkan dalam dalam satu kelas yang diampu yaitu dikelas 7F dan memang memakan banyak waktu untuk merumuskan keyakinan kelas yang berpihak pada murid ini. Dibutuhkan kesabaran dalam penerapan Budaya Positif keyakina kelas tersebut, seperti Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru harus bisa menjadi petani yang baik yang bisa merawat benih-benih itu menjadi tanaman yang berguna.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H