Mohon tunggu...
Harfi Admiral
Harfi Admiral Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Sepertinya, menulis sudah menjadi kewajiban

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hima dan Angel

24 Mei 2022   11:05 Diperbarui: 24 Mei 2022   11:06 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malaikat (Pexels.com)

"Maafkan aku." Hima menggeleng. "Aku hanya merasa senang. Setelah sekian lama tidak melihat Bintang, akhirnya aku melihatnya lagi. Walaupun tidak asli."

Sosok itu mengerjapkan matanya. Lucu sekali melihat sosok itu kebingungan dengan tubuh seseorang.

"Bagaimana kau melakukan trik itu? Sangat hebat. Apa kau bisa mengajarkannku?" tanya Hima.

"Ini bukan trik, Hima. Ini adalah kemampuan." Sosok itu menggeleng pelan. "Astaga, aku sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku Angel. Aku adalah malaikat. Dan aku ditugaskan ke sini untuk menjemputmu. Mengambil apa yang sedang kau pinjam selama ini."

"Malaikat?" Alis Hima terangkat. "Well, tentu saja kau malaikat. Melihat kemampuanmu tadi, mana mungkin manusia biasa bisa melakukannya. Kau juga bilang bahwa penyihir itu tidak ada. Tentu aku percaya."

"Ini menakjubkan, Hima!" Angel tersenyum riang.

"Apanya yang menakjubkan?" Hima bertanya.

"Tidak semua orang akan langsung percaya. Mereka akan terus bertanya pertanyaan-pertanyaan yang membosankan. Bahkan, sampai pernah ada yang memintaku untuk meledakkan gunung. Konyol, bukan?"

Hima tertawa, "Kau bilang menjemputku, kan? Lalu mengambil apa yang aku pinjam? Memangnya aku meminjam apa?"

"Nyawa," kata Angel. "Nyawa yang kau pakai sekarang harus dibalikkan ke tempat asalnya. Semua makhluk hidup juga akan ditagih jika waktunya sudah datang. Dan, ya, waktumu sudah datang, Hima."

"Aku? Sekarang? Kenapa secepat ini? Aku bahkan belum menikah. Aku selalu membayangkan bisa menikah dengan lelaki tampan. Membayangkan kehidupan romantis yang akan kami jalani. Bagaimana dengan sekolahku? Orang tuaku? Kenapa harus aku? Bukannya ada banyak orang-orang yang meminjam nyawanya lebih lama dari pada aku? Bagaimana dengan orang-orang berumur 70 tahun? Atau bahkan sampai 90 tahun. Kenapa tidak mereka duluan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun