Hima membuka matanya. Badannya terasa segar setelah tidur.
"Berapa lamu aku tertidur?" pikir Hima.
"Akhirnya bangun juga."
Hima terkejut. Matanya mengerjap-ngerjap. Suara itu mengagetkannya.
"Aku di atas sini." Suara itu keluar lagi.
Hima akhirnya bisa melihat sosok itu. Sosok itu melompat dari atas lemari setinggi dua meter. Badannya seperti melayang.
"Siapa kau?" tanya Hima.
"Aku? Aku adalah temanmu. Teman seluruh manusia. Kadang ada juga yang menganggap diriku ini sebagai ancaman. Tergantung cara manusia itu melihatku." Sosok itu sekarang sudah berdiri di samping Hima yang tengah terbaring. "Hai, Hima. Apa kabar?"
"Teman? Aku tidak pernah bertemu denganmu. Lalu, bagaimana bisa kau tahu namaku?" tanya Hima lagi.
Sosok itu tiba-tiba berubah wujud. Sekarang sosok itu terlihat seperti kakek tua. Badannya tiba-tiba membungkuk.
"Aku tahu nama semua orang, Hima. Semuanya. Dari tujuh miliar manusia yang hidup sekarang, aku tahu semuanya." Sosok itu menjawab santai. Wujudnya berubah lagi. Kali ini dia berwujud wanita cantik. Rambutnya indah.