Halaman Kosong
Aku mengumpulkan semangat untuk bisa membuka halaman buku catatan itu. Hatiku deg-degan, sifat buruk apalagi yang tercatat di situ? Ragu-ragu aku membukanya. Ternyata isinya ... kosong! Ya, kosong! Apa artinya?
Setitik Cahaya
Aku mencari arti halaman kosong itu. Lama berselang, waktu menguar. Pikiranku turut menguar mencari jawaban. Setitik cahaya memantik pikiran. Aku melonjak kegirangan karena telah menemukan jawaban.Â
Halaman kosong itu tentu sebuah kesempatan. Ya, aku diberi peluang untuk menulisi catatan kehidupan. Dengan cara apapun! Terserah aku! Jadi alangkah bodoh jika aku masih mengulang-ulang menuliskan keburukan dalam setiap lembar kehidupan yang akan datang.
Surabaya, Kamis 22/12/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H