Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bike to Work : (Mati Gaya) Pertamax Tanpa Subsidi

24 Maret 2012   17:02 Diperbarui: 1 April 2017   08:51 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Boleh masuk, Pak? Saya therapist-nya.” Kata gadis tadi sambil mengangkat baki kecil berisi cream dan lotion, melihat Paijo yang tertegun di depan pintu dengan mulut sedikit menganga.

Paijo jadi mati gaya sesaat, dia buka baju dan langsung menelungkup di ranjang. Siap dipijat. “Dibuka semua saja pakaiannya, Pak. Nanti kotor kena cream gimana?”

“Tapi…Mbak..”

“Nggak papa, Pak. Kenapa harus malu, kan cuman ada kita berdua di sini” si gadis membuat Paijo sekali lagi mati gaya.

 

 

@@@@@@

 

“Pakne, kenapa musti manggil Mbah Siyem dukun pijat bayi kampung sebelah segala sih..! bukannya barusan habis pijat..?” istri Paijo dengan bibir 2 setengah centi-nya nyerocos.

“Walah Bune, pijatnya nggak jadi. Ban mobil tadi malah kempes, tambah pegel nih badan ganti ban serep.” Paijo buat alasan ke istrinya.

“Waduh, kalo’ tau kejadian tadi bisa perang teluk nih di rumah. Badan pegal nggak hilang, lemes mah iya..” batin Paijo mengingat kejadian di Java Dunia tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun