Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bike to Work : (Mati Gaya) Pertamax Tanpa Subsidi

24 Maret 2012   17:02 Diperbarui: 1 April 2017   08:51 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@@@@@@

 

Minggu pagi, istri Paijo dengan bibir nambah 2 centi ngomel melihat suaminya masih meringkuk di ranjang. Yang diomelin cuman bisa meringis menahan pegal-pegal diseluruh badan. Ini hasil dari ‘Jungle Tracking’ kemarin. Seluruh badan Paijo terasa remuk redam. Track yang diambil memang tidak cocok bagi pemula seperti Paijo. Jalan naik turun terjal menanjak dengan jarak tidak kurang 40 km membuat anggota baru BTW Coy ini tumbang. Gengsi dan rasa malu dengan anggota yang lain membuat Paijo masih bisa sampai garis finish.

“Bune, aku tak keluar dulu sebentar ya, mau pijat, badan pegal semua.” Paijo pamitan ke istrinya sambil manasin mesin mobil yang usianya hampir 10 tahun tapi masih cukup kinclong terawat, hasil jerih payahnya bekerja.

Memang sebenarnya Paijo itu tipe orang yang rajin, ulet dan cukup jujur walaupun kadang dibodohin teman-temannya. Sebetulnya banyak tawaran dari supplier untuk sekedar mengganti mobil tuanya dengan mobil keluaran terbaru asal tender mereka gol, maklum Paijo kan cukup berpengaruh sebagai kepala bagian logistic. Tapi entah kenapa Paijo selalu menolaknya.

Paijo menepikan mobilnya di depan bangunan dua lantai yang cukup bagus. Di depan terpampang box neon warna biru ‘Java Dunia – Shiatsu & Sauna’. Dua resepsionis cantik menyambut Paijo dengan senyum ramahnya.

“Selamat pagi, Pak. Silahkan mau yang paket Lux atau VIP..?” mbak resepsionis senyum sumringah.

“Apa aja deh Mbak, yang penting pegel ilang.”

“Wah, nggak usah khawatir Pak, therapist di sini professional semua, dijamin deh, Pak.” si mbak yang satu menimpali.

Suasana ruangan cukup membuat Paijo relaks. Ranjang cukup empuk dengan cetakan lubang buat kepala menelungkup. Dua lembar handuk putih tebal tertata rapi di tepi ranjang. Kamar mandi dengan bath up dan shower berada di sudut kamar. AC dingin dan music yang mengalun ringan membuat suasana ruangan dengan lampu temaram itu sedikit menghilangkan pegal di badan Paijo.

“Thok..thok..!!” Paijo bergegas membuka pintu. Seorang gadis yang cukup cantik berdiri di depan pintu. Kaos hitam ketat membungkus badannya, rok mini yang juga berwarna hitam tidak sanggup menutupi pahanya yang cukup mulus. Rambut terurai sebahu dengan lesung pipit menambah cerah senyum yang merekah dari sepasang bibir merah muda dengan sebaris gigi kecil-kecil putih bersih di depan Paijo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun