Dulu nenek pernah bercerita kalo kami bangsa kucing memiliki kemampuan untuk melihat ruh dan menangkal ilmu hitam.
"Babi Ngepet itu harus kuberi pelajaran!"
Ehh, tapi ... bukankah Babi jelek itu akan menggasak rumah si Nyonya Pelit? Ahh, biarkan sajalah.
Lebih baik aku menggali tanah. Mencari hewan yang layak untuk dimakan. Lalu aku pun mulai berpuisi kembali.
oh wahai, tikus, curut, semut,
kecoak, jangkrik
temui aku
di batas batas kehidupanku
Ehh, kehidupan? Apa pantas aku membiarkan Babi Ngepet menggerogoti kehidupan orang? Â Â Â
Tidak! Aku tak boleh berhati sejahat Babi Ngepet. Bukankah anak laki-laki si Nyonya Pelit itu telah begitu baik kepadaku. Berkat anak itu lah aku tak jadi mati. Ya, meski sekarang aku kelaparan dan sedikit kepayahan. Namun, setidaknya aku masih hidup. Maka sekejap kemudian aku mulai berdoa.
"Tuhan, beri aku kekuatan untuk membalas kebaikan anak laki-laki si Nyonya Pelit," pintaku tiba-tiba. Ahh, mungkin aku sedang mendadak religius. Namun, mendadak aku merasa memiliki kekuatan penuh di keempat kaki-kakiku.