Bagaimana mungkin berinvestasi jika memiliki utang? Ramit menjawabnya dengan bijak, jika kita melewatkan investasi kita akan rugi bertahun-tahun dimana uang bisa bertumbuh. Solusinya, adalah 50/50, misalnya ada uang satu juta maka investasi 500 ribu begitu juga menyicil utang. Nah, untuk yang memiliki utang, di sini Ramit mengajarkan untuk bernegosiasi sehingga bisa meringankan beban utang. Ingat prinsip ibaratkan gelas kosong.Â
Di bab kalahkan bank yang tadinya juga aku tidak tertarik, menyadarkan bahwa banyak biaya administrasi yang menggerogoti uang tanpa kita sadari. Saat suami hendak membuka rekening baru agar tidak ada potongan biaya transfer saat bertransaksi, aku pun bisa menyarankan sepadan tidak dengan biaya administrasi bulanannya. Saat transfer berbeda bank, biaya administrasi  dikenakan tambahan 2,500 tetapi administrasi bulanan sekitar 15 ribu belum biaya kartu ATM, dan lainnya.
Pada bagian investasi, tidak harus kaya lebih dahulu untuk berinvestasi. Sebab, kekayaan tidak diukur dari jumlah yang didapat melainkan banyak yang sudah ditabung dan diinvestasikan. Membangun kekayaan besar bisa diwujudkan dengan mengatur belanja, berinvestasi teratur, dan membuka usaha.
Di bagian lain buku ini, Ramit membebaskan kita membeli atau melakukan apa yang kita sukai dengan berkesadaran. Memiliki prioritas dan mengetahui bagaimana kehidupan kaya versi diri sebab kehidupan kaya masing-masing orang berbeda. Ada yang memilih tinggal di apartemen kecil karena lebih suka bertualang dan apartemen bukan prioritasnya. Bisa jadi ada yang lebih suka mengajak orang tua jalan-jalan daripada minum kopi di cafe.
"Belanja berkesadaran adalah tahu yang penting dan tidak penting bukan membabi buta mengeluarkan untuk semuanya."
Point yang menarik lagi buat aku adalah "Ada batas untuk sebanyak apa yang bisa kita pangkas tetapi tidak ada batas untuk berapa yang bisa didapat."
Ya, buku ini memang tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana menaikkan pendapatan tapi setidaknya bisa memacu untuk bisa mengelola uang lebih baik dan menjadi kaya.
Di bagian penutup, aku petik kalimat, tidak banyak orang yang tahu mengenai menjadi kaya. Itu bukan suatu hal ajaib. Siapapun bisa menjadi kaya tergantung apa arti kaya bagi Anda. Fokus pada tujuan. Kehidupan kaya bukan hanya soal uang. Awalnya adalah mengelola kehidupan Anda sendiri. Kelanjutannya adalah membantu orang lain menjadi kaya.
Bagaimana menurut pendapat kalian dengan "Solusi 85 Persen" ini?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI