1. Memahami lebih dulu etika serta literasi saat menggunakan media sosial
Kebanyakan orang belum memahami secara benar bagaimana beretika dan literasi ketika bermain media sosial. Hal ini menyebabkan beberapa dari mereka terjerat berita hoax. Sebagai anak muda yang melek digital harus bisa memberi tahu orang-orang terdekat untuk lebih bijak dalam mengakses berbagai informasi di media sosial.
2. Mencari tahu berita yang diakses
Pemuda yang memiliki sifat kritis akan mengecek berulang-ulang suatu informasi yang didapatkan. Dengan cara mengakses web atau akun media sosial resmi milik pemerintah, lalu cocokkan dengan informasi yang didapat. Sehingga bisa mengetahui mana berita hoax dan mana berita yang asli. Cara ini bisa diajarkan pemuda pada keluarga, teman, dan lingkungan setempat.
3. Cek judul berita yang mengandung unsur provokatif
Bisa dilihat bahwa media menggunakan kalimat-kalimat provokatif untuk menarik pembaca agar melihat informasi yang disajikan. Maka dari itu harus diperhatikan isi dari berita tersebut dengan cermat. Karena ada beberapa media yang sengaja menggunakan judul provokatif yang tidak sesuai dengan isi berita.
4. Jangan terburu-buru menyebarkan berita
Memang orang-orang menyebarkan suatu berita dikarenakan ingin membagi informasi yang ia dapat. Namun, tidak semua berita bisa disebar kalau isinya saja hoax. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membagikan sebuah informasi.
- Cek isi berita.
- Perhatikan poin-poin dalam berita.
- Jika ada informasi yang belum jelas, jangan sebarkan berita.
- Cek secara lengkap informasi yang didapat dengan akun resmi pemerintah atau lembaga resmi.
5. Mengambil tindakan tegas dengan melaporkan akun penyebar berita hoax dan narasi kebencian ke lembaga hukum
Akhir-akhir ini banyak berita hoax yang bermunculan di media sosial dan platform berita online. Tentunya jika hal ini dibiarkan, maka penyebar dan pembuat berita hoax akan terlena untuk membuat hal serupa. Maka dari itu tidak ada salahnya untuk melaporkan hal tersebut kepada lembaga yang berwewenang sebagai tindakan aktif dalam menyikapi banyaknya berita hoax yang bertebaran.
KESIMPULAN