Mohon tunggu...
Dyah Kusuma Susanti
Dyah Kusuma Susanti Mohon Tunggu... Makeup Artist - Blogger, Tukang Rias, Suka Jalan dan Makan

Blogger di www.happdyah.com Ownernya Make Up by DYAH Domisili Malang

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kemping di Ledok Ombo Poncokusumo, Walau Semalam Tapi Seru

15 November 2023   22:23 Diperbarui: 17 November 2023   00:36 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyiapkan makan malam dan api unggun (dok. pribadi)
Menyiapkan makan malam dan api unggun (dok. pribadi)

Saat itu Malang di bulan Agustus memang lagi dingin-dinginnya karena pengaruh angin dari Benua Australia. Saya tidur di dalam sleeping bag dengan pakaian lengkap menggunakan jaket serta kaus kaki.

Di waktu Subuh dengan cuaca masih gelap gulita saya ngibrit sendirian ke toilet yang menurut saya lumayan jauh dan menembus kabut tebal. Perut saya mules, masih untung nggak cepirit di celana, huhu. Batin saya berkata, hebat juga saya jalan sendirian di hutan pinus menuju toilet sendirian.

Sekembalinya ke tenda, saya mengecek suhu yang menunjukkan 19 derajat celcius. Entah kalau di luar tenda berapa suhunya mungkin lebih dingin lagi karena memang masih berkabut,

Saya memasak air di teras tenda. Belum berani keluar tenda untuk masak di meja. Selain gelap juga hawanya dingin sekali. Membuat teh panas akan membantu tubuh saya lebih hangat lagi. Sambil menunggu matahari terbit saya mulai memanaskan sisa lauk tadi malam yang masih bisa dimakan untuk sarapan.

Anak-anak bangun tetapi belum semangat untuk sarapan. Mereka hanya minum susu dan teh saja. Kemudian saya punya ide untuk sarapan di tepi sungai. Saya langsung siap-siap membawa peralatan masak, bangku lipat, tikar, makanan, kerupuk dan lainnya.

Merambat di tembok di inggir sungai (dok. pribadi)
Merambat di tembok di inggir sungai (dok. pribadi)

Kami menyusuri jalan yang kemarin melewati ladang selada air dan merambat tembok-tembok di pinggir sungai. Akhirnya tiba juga kami di air terjun pendek dengan batu-batu besar. Bahagianya kami akhirnya bisa sampai juga karena kemarin ada pesepeda di tempat tersebut.

Saya mulai memasak mie instan dengan sosis, tak lupa beberapa buah cabe yang saya bawa dari rumah dicuci dulu di sungai. Air buat merebusnya pake air mineral ya bukan air sungai hehe. Dan kami semua sarapan dengan lahap, padahal hanya makan mie instant dari satu panci. Asyiknya memang rame-rame jadi makannya bisa lebih banyak.

air terjun pendek ^_^ (dok. pribadi)
air terjun pendek ^_^ (dok. pribadi)

Kami berfoto ria lagi setelah sarapan dan indahnya ahh.. ada pelangi di percikan air yang turun dari pancuran. Anak saya belum pernah melihat pelangi seumur hidupnya yang melewati usia 20 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun