Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Pendidikan adalah juga Pahlawan Iman

3 Juni 2024   11:55 Diperbarui: 4 Juni 2024   19:09 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai hari ini, pepatah "pahlawan tanpa tanda jasa" masihlah banyak dicita-citakan orang. Tak terkecuali oleh orang-orang Kristen, di mana banyak yang berkeinginan menjadi guru.

Baik guru di sekolah negeri maupun di swasta. Guru adalah bagian terpenting dalam proses belajar mengajar bagi anak-anak, baik mengajar di jalur pendidikan formal maupun non-formal.

Dalam hal ini menjadi Guru Pendidikan Agama Kristen (selanjutnya disingkat: GPAK) di kalangan orang Kristen adalah sebuah profesi kerja yang bukan saja hanya berkelas dipandang, namun juga dipandang sebagai panggilan Allah dalam melayani.

Sandy Ariawan berkata: "Menjadi Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK) adalah bagian dari kehidupan umat percaya yang dipanggil secara khusus oleh Allah untuk melayani."

Baca juga: Lampu Tongkrongan

Panggilan menjadi guru PAK adalah bagian dari karunia Ilahi di dalam Kekristenan. Itulah sebabnya rasul Paulus berkata dalam Roma 12:7, demikian: "Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;" Guru identik dengan mengajar.

Dalam Kekristenan tentulah yang diajar berkaitan dengan kebenaran firman Tuhan. Namun dalam perjalanannya, seorang guru PAK tidak selalu berperan seperti sedia kalanya.

Ada sebagian guru-guru PAK yang memanfaatkan panggilannya atau profesinya hanya untuk mencari nafkah semata. Di sebagian STT-STT misalnya, pernah satu kali penulis bertanya kepada salah seorang teman penulis, "Mengapa lebih memilih jurusan PAK? Apa motivasi memilih jurusan tersebut?" jawabnya: "Saya memilih jurusan PAK supaya saya bisa bekerja nantinya sebagai guru dan hidup bisa terjamin jika lulus ujian CPNS bagian keguruan agama Kristen."

Dengan jawaban tersebut, dapatlah kita simpulkan sementara bahwa sebagian orang yang telah menjadi guru PAK, tidaklah selalu memiliki tujuan atau motivasi yang murni sesuai panggilan Allah, bukan?

Selanjutnya penulis akan mengelaborasi apa dan bagaimana Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK) itu? Penulis memberi judul atas artikel ini, yakni: "GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (GPAK) adalah Pahlawan Iman".

Apa dan Bagaimana Menjadi Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK) Sebagai Pahlawan Iman

Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Bahkan mengenai jabatan guru sebagai tenaga profesional ditegaskan pula dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Pengertian guru menurut Nurfuadi adalah "pendidik atau pengajar yang mendidik usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal.

Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru."

Maka dapat dimengerti bahwa guru adalah sebuah status atau profesi seorang yang mengajar anak-anak di sekolah formal maupun non-formal yang memiliki kualifikasi yang sah (legal), dan juga orang-orang yang mengajar hal-hal baru kepada anak disebut juga guru.

Lalu bagaimana dengan pengertian Guru PAK? Menurut Nainggolan, "Guru PAK merupakan guru yang memberikan pengajaran yang berkaitan dengan iman Kristen, yang meneladani pribadi Yesus sebagai Guru Agung dalam hidup sehari-hari dan dalam tugas keguruan."

Selanjutnya Homrighausen dan Enklaar mengatakan: "Bahwa guru PAK adalah seorang penginjil, yang bertanggung jawab atas penyerahan diri setiap orang pelajarnya kepada Yesus Kristus.

Tujuan itu ialah supaya mereka sungguh-sungguh menjadi murid-murid Tuhan Yesus, yang rajin, dan setia. Guru tak boleh merasa puas sebelum anak didiknya menjadi orang Kristen yang sejati."

Dari beberapa pandangan di atas, dapatlah dimengerti bahwa Guru PAK merupakan seorang yang berperan sebagai guru atau pengajar, pembimbing, "penginjil" atau GI (Guru Injil) yang meneladani jejak Yesus Kristus sebagai Guru Agungnya, serta yang juga berperan sebagai hamba Tuhan yang menuntun pertumbuhan kedewasaan rohani anak-anak didiknya, dan yang tidak cepat merasa puas sebelum anak didiknya menjadi seorang Kristen yang sejati di dalam Kristus. Inilah esensi pahlawan iman dalam Kekristenan!

Lumban Gaol & Nababan mengatakan: "Guru adalah teladan bagi murid, hal ini diharapkan oleh semua orang bahwa guru harus memberi dampak yang baik melalui Kepemimpinannya.

Karena kepemimpinan Guru PAK harus memiliki sumbangsih untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam konteks sekolah dan pendidikan nasional, dan juga terlebih membawa peserta didik ada dalam koridor agama, namun ironisnya, guru PAK masih kurang pengetahuan dalam kepemimpinan, dan tidak menerapkan kepemimpinan yang memadai dalam proses pembelajaran."

Lebih lanjut Intarti berkata, "Guru adalah figur inspirator dan motivator peserta didik bahkan menjadi panutan dalam menggapai masa depannya. Sebab ketika mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan membawa semangat perubahan untuk menjadi manusia yang menjadi berkat.

Selaras dengan yang disampaikan Intarti bahwa: memang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki pemahaman atau kemampuan dalam bidang belajar dan pembelajaran, tetapi juga dalam memotivasi peserta didik. Selaras dengan hal tersebut maka Intarti mengungkapkan bahwa ada peran guru yang penting dalam dunia pendidikan yaitu: Guru memiliki tiga peran utama, yaitu sebagai pengajar, pelatih, dan pendidik.

Sebagai pengajar, guru berfungsi menyiapkan rencana pembelajaran, menyajikan program dan kurikulum sampai melakukan evaluasi ketuntasan program pengajaran. Lalu guru sebagai pelatih, guru wajib memperlengkapi peserta dengan keterampilan-keterampilan yang akan mendukung kemampuan kognitif peserta didik untuk menunjang dan memperlengkapi masa depannya kelak dengan baik.

Dan yang terakhir guru sebagai pendidik, guru berkewajiban membekali peserta didik dengan nilai dan sikap tingkah laku atau karakter yang sesuai dengan norma agama dan hukum Negara."

Dalam mengajar tentu orang Kristen tidak boleh melupakan dan atau menggantikan peran Roh Kudus dalam proses pembelajaran Kristen dan dalam hubungannya dengan pendidikan agama Kristen.

Budiyana berkata: "Roh Kudus adalah representasi Kristus yang berkarya secara supranatural sebagai Guru Agung dalam proses pembelajaran. Roh Kudus yang telah mewahyukan bahan ajar yang mutlak dan hakiki, yaitu Alkitab yang kini turut bekerja dalam proses pembelajaran untuk memberi penerangan atau inspirasi bagi anak-anak didik, sehingga guru bisa mengajar dengan baik dan murid atau anak didik bisa belajar dengan baik pula.

Peran Roh Kudus juga dinyatakan dalam kasih karunia yang Dia berikan untuk meningkatkan kapasitas guru dan murid. Ada dimensi-dimensi yang harus dikembangkan secara akal budi. Tetapi, dalam hal dimensi spiritual, Roh Kudus harus merupakan satu-satunya Pribadi yang boleh mengisi dan memberi penguatan."

Sebab seharusnya peran GPAK dalam menyampaikan kebenaran oleh Roh Kudus dan menjadi sarana untuk membimbing dan menuntun generasi muda yang sanggup menjadi saksi-saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari dan terlebih harus memegang teguh kebenaran dan membangun relasi yang baik dengan sesama.

Pendidik Kristen telah mendapat tugas penting untuk mengajar orang dewasa di gereja, terutama bagaimana merancang dan mengembangkan kurikulum pendidikan Kristen secara kreatif.

Kurikulum pendidikan Kristen memiliki fungsinya sebagai panduan untuk membantu pendidik Kristen untuk mengajar orang percaya baik anak-anak atau orang dewasa di gereja sehingga mereka mungkin dapat memahami citra diri atau konsep diri mereka, peran dan tugas mereka sebagai orang dewasa secara khusus dan signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka dan hubungan mereka di tengah-tengah masyarakat.

Kesimpulan

Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK) adalah panggilan Allah untuk melayani-Nya, juga Guru PAK sangatlah besar peranannya sebagai pendidik atau pengajar bagi anak-anak generasi bangsa dan GPAK adalah pahlawan iman.

Seorang Guru PAK tidak hanya mengajar seperti halnya guru-guru pada umumnya, namun Guru PAK adalah sebuah panggilan sekaligus karunia dari Allah untuk memberitakan kebenaran firman Tuhan (dalam Alkitab) bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan Juruselamat manusia yang percaya pada-Nya lewat profesinya sebagai guru.

Kiranya setiap kita atau orang-orang yang dikarunia karunia mengajar boleh memerankan peranannya sesuai kehendak Allah. Soli Deo Gloria!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun