Jika kebanyakan pengampu mata kuliah memberikan tugas-tugas dalam menanggulangi kegiatan perkuliahan, dikhawatirkan mahasiswa terganggu masalah psikisnya dikarenakan banyak tekanan dan deadline yang ditugaskan. Tekanan di sini dapat dicontohkan dengan adanya beberapa mahasiswa yang gagap teknologi, sedangkan kegiatan perkuliahan saat ini menggunakan media aplikasi daring sehingga dapat menambah beban psikis mahasiswa tersebut.Â
Juga munculnya pemikiran takut tertinggal materi perkuliahan, takut akan dosen pengampu mengurangi nilai karena orientasi kegiatan perkuliahan yang buruk dan perasaan malu bertanya kepada mahasiswa lain tentang tata cara perkuliahan daring, sedangkan label 'mahasiswa' dituntut seakan bisa mengatasi segala permasalahan secara mandiri.Â
Seperti yang diungkapkan oleh Sigmund Freud dalam teori psikoanalisisnya, Â bahwa ketegangan psikis yang bersumber dari rasa cemas (anxiecity) dan rasa terancam yang berlebihan dapat mempengaruhi cara berperilaku dan bersikap seseorang.Â
Maka dari itu, dengan adanya pandemi virus Corona(COVID-19) ini diharapkan seluruh masyarakat tetap berpikir positif, optimis dan bijak dalam menanggapinya agar terhindar atau pun terinfeksi virus ini. Berpikir positif dengan mematuhi pemerintah tanpa menanyakan hal negatif sedikit pun tentang larangan-larangan yang berlaku untuk membatasi penyebaran virus Corona yang tentunya larangan tersebut untuk kebaikan bersama.Â
Bersikap optimis bahwa pandemi Corona dapat segera ditanggulangi. Bertindak bijak dalam menanggapi isu dengan tidak menyebarkan berita yang belum terbukti kebenarannya dan bagi pendidik memikirkan beban tugas yang akan diberikan kepada peserta didik sesuai proporsionalnya agar tidak membebani psikis para peserta didik.Â
29/03/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H