Mohon tunggu...
Hany Kurnia
Hany Kurnia Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah kepala Sekolah di TK PGRI Mojokerto. Saya senang dengan kegiatan belajar, menulis, wisata kuliner dan mendengarkan musik.

Menjangkau batas dunia dengan tulisan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 : Paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA

3 Mei 2024   19:55 Diperbarui: 4 Mei 2024   06:29 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana langkah konkrit dalam mewujudkan sebuah visi sekolah?

Mungkin pertanyaan ini pernah muncul dalam benak Bapak/ Ibu Guru ketika membaca sebuah visi yang tertulis jelas dan dipajang di kantor Guru atau di ruang tamu utama Sekolah agar semua bisa membacanya. Dalam tulisan kali ini saya akan memaparkan hasil pemikiran saya tentang bagaimana merancang manajemen perubahan melalui paradigma Inkuiri Apresiatif dan contoh membuat pertanyaan serta daftar tindakan BAGJA sebagai tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3 Pendidikan Guru Penggerak.

Visi adalah rangkaian kata yang menggambarkan cita-cita, harapan, dan gagasan sebuah lembaga di masa depan. Di Sekolah Visi dirumuskan sebagai hasil pemikiran bersama yang melibatkan berbagai pihak yaitu Kepala Sekolah, Guru, komite dan pemangku kebijakan (Yayasan di Sekolah Swasta). Dalam mewujudkan visi sekolah yang merupakan tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan sebuah aksi nyata yang di dahului dengan sebuah rancangan perubahan. Rancangan disusun berdasarkan alur yang sistematis dengan menggunakan sebuah pendekatan atau paradigma tertentu.

Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan. Nilai positif berupa pencapaian dan kekuatan yang dimiliki oleh lembaga harus digali terlebih dahulu sebelum dilakukan langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana perubahan. Inkuiri Apresiatif pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney, 2005; Noble & McGrath, 2016). Pendekatan ini meliputi langkah-langkah yang harus dilaksanakan yaitu Discover-Dream-Design-Deliver. Yang kemudian dalam praktiknya langkah Discover di bagi menjadi Define dan Discover.

Dengan mengadaptasi paradigma IA, maka dibuat rencana perubahan yang merupakan akronim dari kata dalam bahasa Indonesia yaitu BAGJA. Tahapan BAGJA yaitu dimulai dari Buat pertanyaan utama (Define), tahap kedua Ambil pelajaran (Discover), tahap ketiga Gali mimpi (Dream), tahap keempat Jabarkan Rencana (Design), dan tahap kelima yaitu Atur eksekusi (Deliver). Dalam menerapkan perubahan sesuai visi yang telah dirumuskan maka yang harus dilakukan adalah mengikuti langkah-langkah dalam tahapan BAGJA.

Berikut adalah alur berpikir dalam mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif :

1. Merumuskan visi yang ingin dicapai

2. Membuat pernyataan prakarsa perubahan

3. Menyusun langkah perubahan menggunakan BAGJA

 

Alur berpikir dalam mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA (Sumber gambar : dokumen pribadi)
Alur berpikir dalam mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA (Sumber gambar : dokumen pribadi)

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar diatas bahwa visi dan pernyataan prakarsa perubahan telah dibuat. Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana perubahan menggunakan BAGJA.

Dalam BAGJA kita harus membuat pertanyaan dan daftar tindakan/penyelidikan. Berikut adalah contoh pertanyaan dan daftar tindakan berdasarkan pernyataan prakarsa perubahan yang telah saya buat :

1. B - Buat Pertanyaan Utama (Define)

Pertanyaan :

  • Apa yang harus saya lakukan untuk meningkatkan kemandirian peserta didik PAUD melalui kegiatan bermain peran ?

Tindakan :

  • Melakukan diskusi dengan Kepala Sekolah dan Guru sejawat
  • Mencari refferensi praktik baik peningkatan kemandirian melalui kegiatan bermain peran
  • Membuat rancangan pembelajaran

2. A - Ambil Pelajaran (Discover)

Pertanyaan :

  • Siapakah guru yang pernah melaksanakan praktik baik pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian peserta didik?
  • Aktivitas apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kemandirian ?
  • Situasi apa saja yang selama ini mendukung kemandirian peserta didik?
  • Keterampilan apa yang sudah saya miliki untuk mewujudkan kemandirian peserta didik melalui kegiatan bermain peran ?

Tindakan :

  • Mencari tahu guru yang sudah pernah melaksanakan praktik baik pembelajaran yang meningkatkan kemandirian peserta didik melalui kegiatan bermain peran (wawancara, studi literatur, kolaborasi)
  • Pembiasaan merapikan peralatan sebelum dan sesudah kegiatan, pembiasaan makan sendiri, melatih anak menjadi pemimpin di kelas, kegiatan bercerita pengalaman, kegiatan toilet training
  • Dukungan sarana prasarana yang layak, kesempatan untuk mencoba, apresiasi yang di terima
  • Merancang modul ajar, memilih ragam main yang sesuai, mengelompokkan anak sesuai minat

3. G - Gali Mimpi (Dream)

Pertanyaan :

  • Apakah kebiasaan-kebiasaan baru yang saya bayangkan terjadi ketika kemandirian pada peserta didik telah terwujud dengan baik ?
  • Bagaimana perasaan saya telah bisa meningkatkan kemandirian peserta didik?
  • Apa hal-hal baru yang bisa saya lakukan setelah berhasil meningkatkan kemandirian peserta didik melalui kegiatan bermain peran ?
  • Apa hal-hal/ sumber daya yang kita bayangkan akan tersedia untuk terus bisa melaksanakan pembelajaran yang meningkatkan kemandirian peserta didik?

Tindakan :

  • Membuat deskripsi sikap saya dalam meningkatkan kemandirian melalui kegiatan bermain peran
  • Menuliskan praktik baik pembelajaran untuk dapat dibaca kembali
  • Melakukan refleksi pembelajaran sebagai tindak lanjut pembelajaran yang telah selesai dilaksanakan
  • Menjalin kolaborasi dengan guru sejawat, mencari refferensi kegiatan pembelajaran selanjutnya

4. J - Jabarkan Rencana (Design)

Pertanyaan :

  • Apa langkah paling sederhana/ langkah pertama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemandirian peserta didik melalui kegiatan bermain peran?
  • Apa langkah terbosan yang bisa dilakukan untuk menguatkan praktik pembelajaran yang meningkatkan kemandirian peserta didik melalui kegiatan bermain peran?

Tindakan :

  • Mencari dan membuat daftar ragam kegiatan bermain peranmelalui internet sebagai refferensi kegiatan pembelajaran
  • Melakukan diskusi dengan guru untuk mengikuti/ mengadakan sebuah kegiatan penguatan. Misal : mengikuti webinar di PMM, mengadakan supervisi berkelanjutan, melakukan penyebaran pemahaman di Komunitas Belajar

5. A - Atur Eksekusi (Deliver)

Pertanyaan :

  • Siapa yang mengarahkan dan memantau guru dalam meningkatkan kemandirian peserta didik melalui kagiatan bermain peran?
  • Siapa saja yang akan dilibatkan dalam mewujudkan rencana ini ? Berperan sebagai apa saja ?
  • Kapan usaha peningkatan kemandirian melalui kegiatan bermain peran dilakukan?
  • Bagaimana pencatatan kemajuan perkembangan murid ?
  • Siapa yang akan menampung cerita murid tentang kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan ?

Tindakan :

  • Mencatat data guru yang bersedia menjadi observer dikelas saat kegiatan
  • Mengajak guru/ rekan sejawat untuk ikut melakukan pembelajaran yang meningkatkan kemandirian peserta didik melalui kegiatan bermain peran
  • Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan
  • Mencari refferensi melalui online contoh pencatatan kemajuan perkembangan murid
  • Menyiapkan lembar umpan balik pembelajaran untuk diisi oleh peserta didik

Setelah rancangan perubahan melalui BAGJA selesai disusun, langkah selanjutnya adalah eksekusi dalam bentuk aksi nyata. Selamat menjalankan aksi nyata, semoga tulisan ini membantu Bapak/ Ibu dalam memahami dan membuat rancangan perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA.

Terus belajar dan semangat menebar manfaat di dunia pendidikan

Salam Merdeka Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun