"Nak.... lihat, tiga orang komikus membuat tiga komik bergambar yang berbeda-beda dan tidak sama"
"Komik Sinchan yang tanpa hidung, Karigake Kun dengan hidung lucunya dan Kungfu Boy dengan gambar hidung lebih detil."
"Sama dengan kamu dan Adit, Nak!"
"Kamu tidak bisa meniru gambar yang dibuat oleh Adit dan sebaliknya Adit tidak bisa membuat gambar seperti kamu, betul kan?" aku pun memberikan pertanyaan penegasan untuk menumbuhkan kepercayaan diri putriku.
"Iya betul pa, Adit tidak bisa meniru gambar yang nonik bikin," jawab putriku
"Kalau Adit iri dengan hasil gambarmu, berarti kamu kemampuanmu diakui oleh Adit, sebaliknya kamu juga jangan iri dengan hasil gambarnya dia"
"Sekarang papa tanya apa kamu bisa gambar seperti Adit?" aku kembali memberikan pertanyan kepada putriku.
"Kalau niru bisa sih, tapi nggak bisa mirip persis sama" jawab putriku dengan lantang.
"Nah itu intinya, setiap orang dalam dunia gambar-menggambar memiliki ciri khas sendiri-sendiri kayak tiga komikus yang membuat komik-komik tadi"
"Jangan samakan dirimu dengan Adit. Nonik adalah nonik, Adit adalah Adit, bukan Nonik sama dengan Adit, ngerti?" aku bertanya sekaligus memberikan penjelasan kepadanya.
"Jadi jangan merasa minder, dan juga tinggi hati. Kalian memiliki kelebihan masing-masing dalam menggambar dan tidak bisa dibanding-bandingkan kelebihan itu.">