Debat ronde ke dua ini memperlihatkan bahwa Prabowo lebih percaya diri, rileks, dan mencoba memperlihatkan sisi humanis dia. Â Artikulasi yang bagus. Sementara Jokowi, tetap memperlihatkan ketangguhan dia bermain di birokrasi Indonesia dengan esensi, substansi, dan konsistensi yang diperlihatkan.
Presuposisi, saya masih belum bisa menerima kalau Nasionalisme ala Prabowo bukanlah bagian dari kepemimpinan otoriter dan cenderung ke fasisme. Â Bahkan Nasionalisme gaya prabowo hanya akan menyengsarakan rakyat di jangka pendek, karena berbahaya dimasa depan.
Bagaimana hasil debat presiden ronde ke-2? Â Bagi yang suka penampilan dan"isu nasionalisme" akan memilih Prabowo, bagi yang suka esensi, substansi, dan konsistensi akan memilih Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H