Mohon tunggu...
Hannindya Aufa Nakhwah
Hannindya Aufa Nakhwah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijawa 2018

Kurang lebihnya saya mohon dimaklumi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Program TVRI "Belajar dari Rumah" untuk Anak Usia Dini Berdasarkan pada Pendekatan Reggio Emilia

5 Mei 2020   11:48 Diperbarui: 11 Mei 2020   21:52 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program yang dirancang sebagai alternatif pembelajaran

Pandemi coronavirus yang masih berlangsung saat ini banyak membuat perubahan dalam aktivitas sehari-hari. Saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya memberi pengarahan dalam mengantisipasi coronavirus, diantaranya adalah memerintahkan untuk 'study from home'. 

Media yang kemudian banyak digunakan sebagai alat bantu pembelajaran salah satunya adalah internet, dimana para pelajar dituntut untuk memiliki akses internet yang cukup agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. 

Namun kenyataan di lapangan, masih banyak pelajar maupun pengajar yang tidak memiliki akses internet memadai. Oleh karena itu Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang melihat permasalahan seperti diatas kemudian meluncurkan program baru, yakni program 'Belajar Dari Rumah' yang ditayangkan pada saluran TVRI. 

Program ini dibuat untuk alternatif pembelajaran mulai dari PAUD sampai SMA, yang akan ditayangkan selama tiga bulan hingga Juli 2020.

Pilihan kurikulum untuk anak usia dini

Materi yang dipilih untuk pendidikan anak usia dini bersumber dari Jalan Sesama. Program Jalan Sesama adalah acara televisi yang menghadirkan boneka-boneka beraneka bentuk dan warna sebagai pengisi acara. 

Pada episode 30 April 2020, anak diajak berimajinasi untuk bisa terbang dan pergi ke luar angkasa sembari diberi pengetahuan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan didukung gambaran visual yang menarik. 

Begitu pula pengetahuan mengenai beberapa jenis profesi dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. Kemudian anak juga mendapatkan gambaran mengenai permainan gelembung dan sekilas mengenai layangan. Di dalam acara ini anak banyak diajari mengenai teka-teki, seperti tebak hewan dan tebak bentuk pada episode 1 Mei 2020. 

Ada pula anak diajak untuk mencari teman yang hilang. Selain itu, pada episode ini anak juga diajak untuk menggerakkan tubuhnya mengikuti instruksi yang diberikan. 

Lain lagi pada episode 4 Mei 2020, anak diberi pengetahuan mengenai hewan melalui visualisasi perjalanan di kebun binatang. Kemudian anak dibacakan cerita dengan dibawakan drama mengenai toleransi. Episode ini juga mengajak anak untuk menghitung dan mencoba memecahkan masalah.

Setiap episode program memiliki selingan berupa lagu bermusik yang mengingatkan untuk senantiasa waspada di tengah pandemi ini. 

Selain itu anak juga diberi gambaran mengenai anak yang bermain bersama tanpa pandang bulu, seperti di salah satu episode terdapat anak yang menggunakan kursi roda bermain ular tangga bersama dengan anak-anak sebayanya. Selain itu anak juga diajak menghafal satu abjad di tiap episode. Juga terdapat nilai moral yang diberikan di tiap episodenya.

Kesesuaian materi program dengan pendekatan Reggio

Program 'Belajar dari Rumah' yang bersumber dari Jalan Sesama menurut saya sukses dalam mengaplikasikan suatu bentuk model pembelajaran untuk anak usia dini. 

Dimana seperti kita tahu, saat ini terdapat situasi yang menyebabkan anak tidak bisa belajar ke sekolahnya, sehingga program 'Belajar dari Rumah' merupakan fasilitas yang cocok dan tepat di tengah pandemi coronavirus ini. 

Melihat dari jenis tayangan dan materi yang diberikan untuk anak, Jalan Sesama memiliki beberapa kesesuaian dengan model pembelajaran Reggio. Pendekatan Reggio adalah salah satu model pembelajaran dengan tujuan untuk mengasah kemampuan logika berpikir anak yang difasilitasi dengan pemberian media penyalur yang bersifat kognitif, ekspresif dan komunikatif, dimana hal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anak.

Analisis program dari pendekatan Reggio Emilia

Program ini dibuat sebagai fasilitas pembelajaran ditengah pandemic yang berlangsung. Salah satu ciri khas program yang sesuai dengan pembelajaran Reggio Emilia adalah memberi tayangan yang berisi nilai-nilai dan norma masyarakat, seperti tolong menolong, toleransi dan membagi tugas dengan adil.

Kemudian dilihat dari prinsipnya, program ini mengajak anak untuk lebih kreatif dan mengasah anak dalam memecahkan masalah. Kreatif yang dituangkan kepada anak salah satunya adalah berupa tayangan mengenai layangan, lalu anak juga diajak bermain tebak hewan dengan membayangkan ciri-ciri yang diberikan, juga menebak benda yang menyerupai dari balon yang dibuat berbagai bentuk.

Kemudian anak diasah kemampuan memecahkan masalahnya saat diminta untuk membantu mencari teman dari boneka yang hilang atau saat boneka membutuhkan bantuan. Tayangan ini sangat membantu karena anak juga diberi waktu untuk menjawab sebelum akhirnya akan dijawab bersama.

Dari segi proses pembelajarannya, karena berbatas pada media televisi, proyek yang diberikan pada anak didominasi dengan instruksi yang diberikan dari boneka atau pembawa acara. 

Seperti instruksi untuk menggerakkan badan, atau instruksi untuk berimajinasi membayangkan bisa terbang dan bermain di luar angkasa, juga instruksi untuk menghitung bersama. Proyek ini tidak memiliki agenda khusus dan berisi materi yang disesuaikan dengan perkembangan anak.

Selain itu materi proyek juga diambil dari kehidupan sehari-hari anak dan pengetahuan yang konkret. Seperti mengenai hitungan, abjad, hewan, luar angkasa, toleransi, dan lainnya.

Berdasarkan pada kurikulum dan mainan yang digunakkan, program ini dilengkapi dengan latar konsep yang mendukung tiap cerita yang akan dibawakan. Latar panggung dihias dengan menarik dan penuh warna, sehingga menyenangkan untuk dilihat anak. 

Kemudian alur cerita dikemas dengan bahasa yang sangat sederhana dan sangat mudah dipahami, seperti ketika mendeskripsikan jenis hewan dan benda luar angkasa. Mainan yang digunakan didominasi dengan sumber daya alami, seperti halnya kertas, air dan kayu. 

Dalam memainkannya anak dituntut untuk berkreativitas dan berimajinasi. Proyek yang banyak dipakai pada program ini adalah proyek bertema, karena tiap episode memiliki tema masing-masing yang berisi pembelajaran terkait pada hubungan antara diri sendiri dengan orang lain. 

Namun dalam program ini juga terdapat proyek lingkungan dimana latar dan apa yang dimainkan anak bersumber dari lingkungan. Pada proyek kehidupan sehari-hari, anak cenderung diajak untuk menyelesaikan suatu masalah. Pun pada proyek yang dikelola sendiri, anak diajak untuk membuat sesuatu.

Menurut saya, perencanaan dan asesmen yang dilakukan program sudah sangat bagus. Dilihat dari materi dan latar yang ditayangkan, konsep yang diberikan/diajarkan pada anak sesuai dengan tingkat perkembangan yang dimiliki anak. 

Materi dibawakan dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami, selain itu terkadang materi dibawakan dengan dilagukan sehingga anak tidak cepat bosan. Materi juga dibawakan dengan berbagai metode, misalnya adalah instruksi, bermain peran, memecahkan masalah, menebak benda, dan lainnya.

Program untuk anak usia dini ini juga ditayangkan pada pagi hari selama setengah jam, sehingga anak masih bersemangat untuk mengikuti. Latar tayangan yang diberikan juga bervariasi disesuaikan dengan cerita yang dibawakan, begitu juga dengan kostum yang dikenakan. Panggung dibuat penuh warna dan menyenangkan untuk dilihat.

Saran untuk pendamping dalam pembelajaran anak

Melihat kualitas dari tayangan program yang sudah baik, perlu untuk adanya pendampingan bagi anak. Pendampingan tersebut bisa dari orang tua langsung atau dari orang lain yang sudah memahami pentingnya perkembangan anak.

Pendamping juga dapat memfasilitasi anak dengan menyediakan mainan atau alat yang dibutuhkan sesuai materi yang dibawakan. Pendamping juga bisa meminta dan mendiskusikan dengan anak, apa saja keinginan anak dalam pembelajaran. Sehingga tayangan tersebut bisa benar-benar efektif untuk mengasah kemampuan anak.

Referensi :

  • Youtube [1] [2] [3]
  • Harususilo, Y. E. (2020, April 10). Belajar dari Rumah lewat TVRI, Berikut Tayangan yang Akan Diberikan. Retrieved from Kompas.com
  • Thornton, L., & Brunton, P. (2010). Bringing the Reggio Approach to your Early Years Practice. New York: Taylor & Francis e-Library.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun