Sesaat begitu heningnya, laut pun tak bergeming, ombak tiada menerjang bising..
Seperti jeda, memberikan kesempatan untuk kita menyelesaikan sebuah kisah yang terlunta..
Aku menatapmu, dalam pandangan berseru, Ada apa sebenarnya denganmu?.(?)
Namun tak kuasa bibir ini berucap, seakan lidahku mengelu..
Kau masih tetap membisu, tiada ada kata-kata atau pun ucapan, yang keluar dari mulutmu..
Aku, gusar melihatmu, begitu jauh langit dan bumi, setelah awal perjumpaan pertama kami..
Kau, sangat berbeda dari sebelumnya.
*
Senja itu telah mengabadikan potret sendu, yang angin menghantarkan tiupan beku, pada pori-pori hatiku..
Aku terluka dalam keindahan semu, yang setiap saat merobek-robek kembali perasaanku..
Dari awal pertemuanku, yang menyemai benih-benih layu dan perjumpaan keduaku, yang membunuh putik-putik rindu, aku terbelenggu dalam bingkai album biru, Senja di Pelabuhan Ratu.
Kenangan itu tak luput dari pemikiranku, setiap saat, setiap waktu, akan terus mengekal di dalam ingatan, keindahan yang hanya sekejap singgah di pondok hatiku, aku terlena sesaat, sebelum akhirnya semua mewafat, dan punah dari bilik hidupku