b. Pengamatan Mendalam:
1. Guru membimbing siswa untuk fokus pada detail kecil, seperti bentuk dedaunan, suara burung berkicau, atau bau khas tanah basah setelah hujan.
2. Anak-anak diajak menggunakan semua indra mereka---melihat, mendengar, merasakan, mencium, bahkan menyentuh elemen alam secara langsung.
c. Mencatat Pengalaman: Setiap siswa diberikan lembar pengamatan untuk mencatat apa yang mereka alami dan rasakan. Misalnya, mereka menuliskan deskripsi seperti "daun hijau gemerisik," "udara pagi sejuk," atau "cahaya matahari hangat."
Aktivitas Pendukung:
a. Menyusun Daftar Kata: Dari hasil pengamatan, siswa membuat daftar kata-kata yang menggambarkan pengalaman mereka.
b. Menyusun Frasa: Anak-anak kemudian diminta mengembangkan kata-kata tersebut menjadi frasa pendek, seperti "angin lembut menyapa pagi" atau "langit biru penuh cerita."
c. Membuat Puisi: Dengan bimbingan guru, frasa-frasa ini dirangkai menjadi puisi sederhana.
2. Bermain Imajinasi Melalui Pertanyaan Kreatif
Setelah eksplorasi, tahap berikutnya adalah mendorong anak-anak untuk mengembangkan imajinasi mereka melalui pertanyaan-pertanyaan kreatif. Aktivitas ini bertujuan untuk menggugah cara berpikir anak di luar kebiasaan, sekaligus memupuk kreativitas mereka.
Langkah-Langkah:
a. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kreatif yang memancing imajinasi, seperti:
1. Bagaimana jika hujan bisa berbicara? Apa yang akan ia katakan?
2. Jika pohon tua di taman bisa bercerita, apa cerita yang paling menarik
darinya?
3. Seperti apa suara bunga saat ia mekar di pagi hari?
b. Anak-anak diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lisan atau tertulis, yang nantinya menjadi bahan awal dalam menyusun puisi.