Mohon tunggu...
Hanna Chandra
Hanna Chandra Mohon Tunggu... lainnya -

Bernafaslah selagi gratis, tersenyumlah selagi tiada larangan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebodohan Para Pendukung Jokowi

27 Januari 2015   16:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:17 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya “menduga” bahwa aksi protes terhadap Presiden Jokowi yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh sikap apriori “pokoke KPK selalu benar”! Saya hanya bertanya-tanya, apakah sikap dan tindakan Jokowi yang sudah kita lihat secara terang benderang selama beberapa tahun ini tidak bisa membuat Anda menyimpulkan bahwa Presiden Jokowi adalah seorang yang memiliki integritas (satunya kata dan perbuatan)?

Kemungkinan lain, apakah Anda berpikir bahwa Presiden Jokowi adalah seorang yang baik dan jujur, tetapi bodoh (sehingga tetap mengajukan Budi Gunawan walaupun tahu bahwa pencalonan ini akan mengundang datangnya banyak masalah)? Bila demikian, mengapa Anda memilih Jokowi sebagai Presiden? Atau (maafkan saya), apakah Anda berpikir bahwa Anda telah berlaku bodoh dengan memilih Jokowi? Selanjutnya (saya kembali meminta Anda memaafkan saya), apakah Anda tidak melihat kemungkinan bahwa sikap Anda yang berbalik menentang Jokowi (bahkan menginginkan Jokowi mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden) adalah sikap yang lebih bodoh dari si bodoh? Saya juga ingin mengajukan pertanyaan kepada 'para pembela rakyat', “Apakah Anda yakin bahwa Anda membela rakyat dan bukan menyesatkan rakyat?”

Yang terakhir, saya kembali meniru ajakan idola saya, Cak Lontong, mari kita mikir:

  • Apakah Anda telah bersikap obyektif atau Anda bersikap apriori (pokoke KPK selalu benar dan Jokowi salah)?

  • Apakah Anda membela KPK atau benar-benar membela negara (rakyat)?

  • Apakah Anda meyakini bahwa Jokowi memiliki integritas dan cerdas atau sebaliknya, Anda merasa telah salah pilih dengan memilih pemimpin yang tidak bisa dipercaya (sehingga pendapatnya bisa diabaikan) dan bodoh (sehingga mudah dikendalikan oleh partai pendukung)?

  • Apakah Anda menginginkan KPK kuat dan Polri lemah, Polri kuat dan KPK lemah, atau keduanya kuat, atau keduanya hancur?

  • Apakah mencari kebenaran yang sesungguhnya itu penting? (Catatan: mencari kebenaran selalu bertentangan dengan sikap pokoke)

  • Ingatlah bahwa bila kita bersikap bodoh dan mau dibuat menjadi bodoh, ada yang tersenyum dan menutup mulut menahan tawa!

Bila tulisan ini banyak berisi pertanyaan, maklum saja: Penulisnya juga bodoh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun