Sementara dalam ajaran seperti Hindu dan Buddha, kematian berbicara tentang raga -yang memungkinkan jiwa tetap hidup dan berpindah raga untuk memulai kehidupan baru. Namun ada kesamaan pandangan dalam kepercayaan-kepercayaan ini, yakni bahwa kehidupan (atau dunia) adalah sebuah ilusi sebab manusia tidak bisa melihat kebenaran di baliknya.
Oleh karenanya, pesan yang tertanam dalam peristiwa penyaliban Yesus di Golgotha, dan pengorbanan hewan dalam Islam misalnya, sebetulnya adalah simbol membinasakan diri (ego) yang menjadi sumber kesukaran manusia untuk melihat kebenaran. Kematian ego inilah yang menandakan terputusnya roda Samsara (reinkarnasi) dan siklus penderitaan.Â
Penyaliban Yesus Kristus di Golgotha juga merupakan gambaran peristiwa terputusnya roda Samsara melalui ketulusan pengorbanan dengan menyalibkan ego dan meyerahkan diri kepada kehendak Tuhan. Sebagaimana umat Kristiani percaya bahwa jiwa manusia mewarisi dosa Adam, maka dengan penyaliban ego itulah, jiwa dapat beresureksi ke dalam raga (Abdulla Galadari, 2012).
--Sedikit Glosarium
Carl Gustav Jung membagi tingkat jiwa manusia berdasarkan kedalaman kesadaran seseorang, termasuk di antaranya: ego, persona, dan diri (self).
*Ego: adalah pusat kesadaran yang juga berperan penting dalam menentukan persepsi, perasaan, pikiran, dan ingatan.
*Persona: adalah sisi kepribadian yang mencerminkan gambaran yang ingin ditunjukkan manusia kepada dunia.
*Diri (self): adalah kesadaran atau persepsi kepribadian seseorang tentang dirinya sendiri.
Selamat memperingati Kenaikan Yesus Kristus / Isa Almasih
21 Mei 2020