Saat melakukan yin yoga, otot dikendurkan hingga relaks untuk memberi ruang pada sendi dan menghilangkan sumbatan. Gerakan yoga ditahan dalam waktu tertentu, misalnya 3 menit. Dalam proses ini, muncul rasa tidak nyaman. Rasa ini diamati yogi dengan pasif.
“Rasa sakit diartikan sebagai ada bagian tubuh yang tersumbat, seperti halnya titik meridien. Itulah mengapa yin yoga ini seperti akupuntur tanpa jarum, ” ujar Yudi Widdyantoro, instruktur yoga. “Apabila saat menahan pose terasa cengkrang-cengkring di bagian tertentu, menandakan ada sumbatan. Yin yoga dalam pose tersebut bertujuan meluruskan sumbatan di jalur meredian,” lanjut Mas Yudi kala menjadi instruktur yoga yin di Kagama Yoga, 17 April 2022 lalu.
Dengan menahan asana dalam waktu tertentu, yin yoga mengaktifkan sistem syaraf dan memberikan kesempatan tubuh berelaksasi, melepas stress dan tensi, fisik maupun emosional. Manakala melakukan gerakan yin yoga, tangan, kaki, bahu, pinggul, rileks, tidak aktif, mengendurkan ligamen otot.
“Stop di posisi yang tidak nyaman/membawa ketegangan,’ tukas Ningrum Ambarsari, instruktur yoga, memberi tips. Di menit awal akan terasa ada ketegangan atau rasa sakit, namun dengan ketenangan dan penerimaan, lama-kelamaan rasa sakit ini akan membebas.
“Bukan hanya fisik, namun dengan diam, tak bergerak selama sekian menit, pikiran jadi rileks, ikhlas dan menghargai tubuh apa adanya, “ lanjut teacher Ningrum di sesi Kagama Yoga di minggu kedua puasa.
Dengan yin yoga, kita memberikan balance pada tubuh yang terbiasa bergerak aktif dalam yoga yang. Inilah kesempatan mengenal, menyayangi, dan menyadari kondisi tubuh sendiri. Saking relaksnya, manakala berlatih yoga yin, kita bisa terlelap atau mendengar suara mendengkur, tanda bahwa yogi sudah nyaman. Inilah mengapa instruktur mengetuk singing bowl atau genta tibet, untuk mengembalikan kesadaran. Yes, waktu sudah habis, saatnya pindah ke pose selanjutnya !
Menikmati Yang-Yin Yoga