Selesai antri BPJS, lanjut antri periksa di poli rawat jalan. Dokter akan memeriksa pasien. Apabila bisa ditangani di rumah sakit tipe D/C maka pasien tidak perlu dirujuk ke tipe B, apalagi sampai RS tipe A. Inilah yang dimaksud rujukan berjenjang, bisa tour de rumah sakit deh.
Untunglah kini mulai ada metode pendaftaran online. Di RS tipe A, antrian BPJS dipangkas dengan menunggah berkas BPJS kala pendaftaran melalui aplikasi rumah sakit tersebut. Namun ini juga tidak selamanya berjalan mulus, adakalanya something wrong terjadi.Â
Mulai dari rujukan yang keliru (mustinya dokter sub spesialis, bukan dokter spesialis), berkas yang diunggah kurang jelas, dst, sehingga jadi antri manual di RS. Namun untunglah di RS A tersebut, loket BPJS dan sistem kepengurusannya lebih baik dan cepat sehingga bisa ditangani dalam hitungan menit.
BPJS : antri dan berkas
Sesungguhnya, menunggu antrian di rumah sakit itu melelahkan. Satu hari di rumah sakit tentu bukan waktu yang efektif untuk orang yang bekerja. Musti cuti, izin tidak masuk kerja, pikiran kalut, dst. Bagi pasien, antri di rumah sakit 1 hari, bikin tambah sakit dan gelisah. Namun bagaimana lagi, pasien memang banyak, dan tidak ada yang mau jadi pasien kalau memang tidak sakit.
Ingat ya, berkas-berkas BPJS musti tertata dan lengkap. Jangan lupa fotokopi berkasnya. Kartu BPJS, surat rujukan, surat keterangan dalam perawatan (SKDP), surat kontrol, hasil lab penunjang, harus dibawa. Jangan lupa foto dan simpan dalam grup tele keluarga sehingga tersimpan dan bisa diakses semuanya. Ini akan membantu jika yang mengurus pasien ke rumah sakit berganti-ganti orang.
Tiba-tiba saja, bagian farmasi minta fotokopi hasil PA (patologi anatomi) untuk mengurus obat. Untunglah berkas 2 tahun lalu masih tersimpan dan terbawa di map. Apa kata dunia jika file itu terselip di rumah ? Masa harus balik ke rumah untuk mencari arsip, pun kalau ketemu.
So, saran saya, apabila pasien sudah masuk ke sistem pengobatan BPJS, jangan keluar deh. Karena butuh perjuangan untuk bisa masuk ke sini. Kecuali, anda memang punya asuransi kesehatan sendiri yang akan membayarkan tagihan rumah sakit. Nah, asuransi biasanya punya screening untuk penyakit yang diderita calon klien. Kalau punya penyakit berat, biasanya tidak lolos screening. Inilah bedanya BPJS dengan asuransi lainnya.
Mensyukuri nikmat sehat