"Masih. Ibu kenal kok sama Mas Aryo," potong nya.Â
Eh… Alisha kok lancar mengucap namaku. Bukannya tadi cuek bebek. Kenapa aku menjadi senang. Aku seperti bujang yang sedang jatuh cinta. Kuusap wajahku sembarangan untuk menetralisir perasaanku.
Sisa perjalanan berlalu dengan cepat. Alisha gadis yang menyenangkan dan supel. Dia bisa mengimbangi hal-hal yang aku bicarakan.
Eh… kenapa aku mikir begitu? Apakah efek dari lama ngejomblo? Bolehkah aku menjadi penjaga putri Bu Lyn? Duuh… bertemu Bu Lyn aja belum. Bisa-bisanya otakku slengean.Â
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H