Mohon tunggu...
Hanik Mardiyah
Hanik Mardiyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah cara mudah untuk berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Antara Jakarta - Surabaya (1)

26 November 2023   08:00 Diperbarui: 26 November 2023   08:01 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alisha," jawabnya membiarkan tanganku menggantung diudara. 

"Bukunya bagus?" tanyaku iseng. 

"Kalau ndak bagus, ndak bakal best seller," jawabnya klasik. Aku tersenyum menyadari kebodohanku. Tiba-tiba gawai Alisha bergetar. 

"Alisha masih di kereta, Mas. Nanti kalau sampai Gubeng Alisha kabari atau Alisha naik ojek saja. Mas Na nggak usah jemput. Alisha bukan anak kecil lagi, Mas. Oke. Oke. Nanti, Alisha kabari." Kulihat Alisha memasukkan gawainya ke dalam tas. 

"Sudah punya pacar?" Entah mengapa aku tergelitik untuk bertanya. 

"Kakak. Diminta ibu menjemput. Ibu selalu begitu," ucapnya dengan nada tak suka. 

"Namanya orang tua pasti khawatir. Apalagi anaknya semanis Mbak," ucapku jail.  Di luar dugaannku, Alisha menatapku tak suka. 

"Kenal sama penulis buku itu?" tanyaku mengalihkan pertanyaan. 

"Ini?" Alisha balik bertanya sambil mengacungkan buku di tangannya. Aku hanya mengangguk. 

"Ini salah satu buku yang telah ditulis ibu. Setiap kata rasanya mak nyeess di hati. Setiap aku merasa sendiri, aku selalu baca ini." Alisha mendekap bukunya erat. 

"Ibu?" tanyaku. Alisha mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun