"Arlyn Aditya, panggilan viralnya Bu Lyn. Mas kenal ibuku?" Aku tak menjawab tetapi menunjukkan foto kami.
"Benar, ini ibu. Mas muridnya ibu?" Aku mengangguk. "Mas, orang Gresik? Setahuku ibu hanya mengajar di satu sekolah swasta saja. Bahkan setelah menyelesaikan S2, ibu menolak jadi dosen," ungkapnya panjang lebar.
"Mau mampir ke rumah? Ibu pasti senang." Tawaran Alisha mengejutkan ku. Begitu mudahnya Allah mewujudkan niat baikku untuk menemui guruku.
"Boleh," jawabku cepat khawatir gadis manis di sebelahku berubah pikiran.
"Wait," ucap Alisha. Ia mengambil gawai di tas kemudian mengarahkan kamera ke arahku dengan aba-aba,"smile." Aku spontan tersenyum.Â
"Boleh minta nomer whatsapp?" Aku mengangsur gawaiku. Alisha memindai kode QR yang telah terpampang pada layar gawai.Â
"Terima kasih." Tanpa melihatku Alisha berucap. Detik-detik berikutnya ia sibuk dengan gawainya.
Alisha memintaku mengirimkan fotoku dengan Bu Lyn. Sepertinya dia mengabari kakak atau ibunya. Kutarik bibirku melihat jemarinya melompat-lompat lincah di atas gawai dengan aneka hiasan hello kitty. Mengabaikan cowok setampan aku.Â
"Mas boleh mampir ke rumah," ucapnya dengan tersenyum lebar. Aku mengernyitkan dahi. Ucapannya memecah perhatianku.
"Biar ibu nggak khawatir lagi," jelasnya.Â
"Memang Bu Lyn masih ingat…?"