Jika PON XX 2021 menjadi momentum penting bagi Papua sebagai tuan rumah, memperlihatkan kemampuan daerah tersebut dalam menyelenggarakan acara olahraga berskala nasional dengan baik, maka sekarang giliran Aceh yang baru pertama kali harus menunjukkan kemampuan dan keberhasilan yang sama.
Bagaimana Jika Harus Ditunda 1 Tahun Lagi Seperti PON Papua?
Memang harapan masyarakat di Aceh, PON mestinya bisa menjadi peluang bisa memiliki banyak lapangan bertaraf baik, terutama untuk penguatan dan penggemblengan para atlet bertalenta.Â
Dengan keberadaan berbagai sarana olahraga yang sesuai standar tersebut dapat menjadi motivasi bagi para atlit untuk terus berlatih, sekalipun tidak ada even yang akan diikutinya. Sehingga pada saat sebuah even besar diselenggarakan, mereka hanya tinggal mengintensifkan beberapa strategi persiapannya.
Apalagi dalam perencanaan ternyata Pemerintah Aceh melalui panitia PON bersama Sumut, telah merencanakan membangun stadion baru di wilayah Aceh besar.
Selama ini Aceh Besar masih membutuhkan dukungan luar biasa untuk pengembangan potensi daerah dan pembinaan para atlitnya. Apalagi Aceh Besar langsung berbatasan dengan Ibukota Propinsi Aceh.
Dan dengan kondisi luasan Kota Banda Aceh sebagai ibukota propinsi yang luasnya masih dibawah standar bagi sebuah Ibukota Propinsi, bukan tidak mungkin ke depan, pengambangan perluasan kota juga bisa mencakup wilayah-wilayah Aceh Besar yang berbatasan langsung dengan Banda Aceh sebagai solusinya.
Dalam beberapa wacana juga pernah dimunculkan gagasan untuk pengembangan kota bersama dengan meninjau beberapa wilayah Aceh Besar, termasuk didalamnya dalam pengembangan sarana dan prasaranannya seperti sarana olahraga.
Dan PON ke-21 2024 Aceh-Sumut memberi peluang  dan harapan itu, sehingga patut dipertimbangkan kembali soal usulan pembuatan stadion yang berada di wilayah Kuta Malaka, Aceh Besar yang juga pernah diwacananakans sebagai Ibukota kabupaten Aceh Besar dan tentu saja dengan adanya rencana tersebut, maka sebaiknya pembangunan stasdion baru juga bisa direalisasikan bersamaan dengan pelaksanaan PON saat ini.
Jadi jika masih ada peluang dinegosiasikan untuk ditunda demi tujuan penting pengembangan kota dan penguatan pengembangan para atlet Aceh Besar mungkin bisa diperjuangkan dan ditinjau kembali.Â
Karena alasan paling krusial bukan hanya sekedar PON bisa meninggalkan jejak penting untuk pengembangan atlet dan olahraga, tapi juga bisa mendukung pengembangan ibukota baru Aceh Besar yang selama ini berada di kota satelit Jantho, ke Kuta Malaka yang relatif lebih dekat dan mudah dijangkau.
Semoga ada solusi yang terbaik yang bisa menjembatani masalah tersebut. Dan semoga PON Aceh-Sumut yang kita tunggu akan berjalan nantinya bisa dengan aman dan lancar. Selamat bekerja untuk semua panitia PON Aceh-Sumut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H