Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh menyebutkan, Aceh akan menjadi tuan rumah PON 2024 bagi 33 cabang olahraga (cabor) yang mempertandingkan 42 disiplin dan 510 nomor pertandingan.Â
Diperkirakan sebanyak 5.636 atlet dan 2.752 ofisial akan hadir di Aceh saat PON 2024. Begitu pula di Sumut, tuan rumah bagi 34 cabor yang menggelar pertandingan pada 46 disiplin dan 528 nomor yang diikuti oleh 6.281 atlet serta didampingi 3.140 ofisial.
Jadi banyak hal yang mestinya harus dipersiapkan dan harus benar-benar bisa digunakan tepat waktu tanpa terburu-buru. Dan ini harus menjadi prioritas dan perhatian utama bagai panitia penyelenggara PON Aceh-Sumut agar kesiapannya lebih matang.
Kita kuatir jika sebagian besar venuenya dikebut pengerjaannya, akan banyak masalah dibelakang hari, terutama kualitasnya. Disatu sisi adanya penyelenggaraan PON menjadi momentum bagi daerah untuk merevitalisasi berbagai sarana dan prasarana olahraga yang ada agar sesuai dengan standar nasional.
Disamping itu juga menjadikan daerah memiliki berbagai lapangan olahraga dengan standar yang baik untuk banyak jenis olahraga. Misalnya, jika dulu Aceh hanya memiliki satu buah kolam renang-Tirta Raya - yang selama ini menjadi arena latihan marinir, publik dan berbagai even. Kini dengan pelaksanaan PON keseluruhan fasilitas mengalami perombakan total, jika memungkin ditambah lagi agar tidak terjadi penumpukan hanya di Banda Aceh saja pemusatan latihan olahraga renangnya.
Dan yang paling kentara adalah fasilitas olahraga di kampus, juga mendapat prioritas pembangunan yang sangat komprehensif. Lapangan sofball bertanah liat, dengan perlengkapan venuenya kini sedang dikejar. Bahkan seluruh rumput di arena venue diganti dengan rumput baru.
Ke depan tentu ini menjadi kesempatan baik bagi kampus yang telah mendapatkan tambahan fasilitas olahraga yang berstandar nasional, untuk menguatkan para atlet yang berasal dari kalangan mahasiswa.
Begitu juga untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (POPDA) bisa jadi selanjutnya akan dilaksanakan di Banda Aceh yang telah memiliki berbagai fasilitas olahraga baru yang berstandar baik.
Harapannya tentu akan semakin meningkatkan prestasi para atlet Aceh di tingkat daerah, maupun di ajang Nasional. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021, Aceh berhasil menduduki peringkat ke-12 dalam klasemen akhir. Kontingen Aceh meraih total 29 medali yang terdiri dari 11 medali emas, 7 medali perak, dan 11 medali perunggu.
Peringkat ini tentu harus terus dikejar menjadi lebih baik lagi. Dengan pelaksanaan PON di Aceh September mendatang harapan kita tentu peringkat Aceh sebagai tuan rumah akan bisa memotivasi lebih baik lagi. Apalagi dukungan masyarakat pasti akan sangat besar agar harapan itu bisa terwujud.
Jika masuk dalam sepuluh besarsaja tentu menjadi kejutan yang luar biasa, apalagi lebih dari target tersebut. Meskipun hal itu tidak akan mudah, mengingat semua daerah juga memiliki harapan dan impian yang sama untuk menjadi juara dan memperbaiki peringkatnya di setiap perhelatan PON.
PON XX 2021 yang berlangsung di Papua menampilkan persaingan sengit di berbagai cabang olahraga. Jawa Barat keluar sebagai juara umum dengan perolehan 133 medali emas, 105 medali perak, dan 115 medali perunggu, diikuti oleh DKI Jakarta dan Jawa Timur yang masing-masing meraih 110 medali emas.
Dan perhelatan PON XX 2021 juga menandai beberapa pencapaian dan kejutan. Misalnya, kontingen Aceh yang berhasil meraih peringkat ke-12 dengan 11 medali emas, menunjukkan peningkatan prestasi dibandingkan PON sebelumnya.