laporan keuangan karena harus tuntas tepat diakhir bulan. Jadi terpaksa harus menjadi orang satu-satunya yang tinggal di kantor siang itu, sementara teman-teman kerja di lapangan.
Siang itu seperti biasa saya harus menyelesaikanLama berada di ruangan jadi saya tak menyadari jika semua orang sudah keluar. Saya bolak balik sendirian antara ruang pantry dan ruang rapat seperti biasa, karena tak ada staf yang bisa dimintai tolong.Â
Tapi saya selalu menghindari melewati dapur lama yang berada di ujung bangunan, entah mengapa setiap kali melintas di depan dapur itu seluruh bulu kuduk berdiri tanpa dikomando.Â
Padahal tak ada hal yang menyeramkan, layaknya di film-film horor.Â
Kecuali bahwa sejak kantor itu kami sewa setahun lalu, ruang dapur lama menjadi satu-satunya ruang yang tak kami renovasi.
Bahkan ruangan lain yang konon paling menyeramkan di kantor malah sudah duluan kami renovasi.Â
Malam setelah ruangan itu untuk pertama kali ditempati langsung terjadi kehebohan. Staf yang menempati ruang itu diganggu penunggu kantor.
"pokoknya, malam saya terbangun, karena tembok seperti digedor orang dengan palu besar. Suaranya berdentum", kata staf saya. "saya keluar, suara itu hilang", sambungnya lagi. "Tapi begitu saya masuk kamar, gedoran didinding itu datang lagi. Arahnya dari dapur lama" lanjutnya sambil terlihat gemetar.
Dapur lama itu lagi.
Itulah mengapa saya selalu menghindari dapur itu, bahkan saat siang hari, Saya sudah meminta staf untuk menutup pintunya. Tapi menurutnya justru jika ditutup malah jadi angker. Terserahlah kalau begitu.
Maka akhirnya pintu itu justru terbuka  sepanjang waktu.