Para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan sebesar Rp400 ribu untuk periode November-Desember 2023.
Total bantuan tahunan mencapai Rp2,4 juta yang disalurkan dari Januari hingga Desember 2024, namun tidak menjadi solusi yang efektif.Â
Apalagi dalam kasus seperti keluarga seperti yang saya temui, yang kondisinya tidak hanya kekurangan makanan, tapi juga kesehatan dan hunian layak huni bagi 8 orang anggota keluarga di rumah berukuran 3 kali 3 meter.
Kemiskinan ekstrem secara umum disebabkan berbagai penyebab yang kompleks dan saling terkait. Menyangkut Ketidaksetaraan Ekonomi, dalam bentuk ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya ekonomi, seperti tanah dan modal, yang menyebabkan kelompok  masyarakat tertentu terpinggirkan.
Persoalan ketidakstabilan politik juga memperngaruhi, apalagi ketika temuan kasus situasi konflik masih terjadi di daerah saya meskipun sangat kecil, sehingga menciptakan kondisi yang tidak kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan tingkat kemiskinan.
Begitu juga kurangnya akses terhadap pendidikan yang menciptakan lingkungan individu yang kesulitan meningkatkan keterampilan mereka dan memperoleh pekerjaan yang layak. sehingga kepala keluarga hanya bekerja serabutan, sedangkan anggota keluarga lainnya mengandalkan seluruh pemenuhan kebutuhan dari satu tempat tersebut.
Situasi yang buruk kemudian menjadi pemicu kesehatan yang buruk karena akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan dan penyakit yang menyebar luas  seperti dalam kasusa pandemi bisa menghambat kemampuan seseorang untuk bekerja dan mencari nafkah.
Semua kondisi itu saling terkait, sehingga pekerjaan pemerintah untuk mencapai target itu akan sangat berat, apalagi dalam waktu setahun, mengatasi kurang lebih 5 juta penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem.
Program Besar Dunia
Barangkali rencana besar pemerintah lebih pada mengakomodir rencana besar dunia, tidak sepenuhnya menjadi program prioritas. Apalagi rencana penanganannya dalam situasi dan kondisinya tidak sepenuhnya kondusif (untuk ukuran waktu yang singkat-setahun). Bahkan ada yang mengaitkannya dengan isu politik yang populis terkait Pilpres 2024, sebuah pemikiran yang wajar.
Berdasarkan data World Bank tentang kemiskinan global yang termuat dalam  laporan tahunan "Global Poverty Monitoring" dan "World Development Indicators," serta laporan dari United Nations Development Programme (UNDP).