Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... Freelancer - writer

penyuka fotografi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Berharap Punya Kemenbud, Setelah Lelah Rebutan Klaim Budaya

11 November 2023   16:08 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:45 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ragam kebudayaan Indonesia (Foto: qlee.xyz diambil dari nusantranews.co) 

Kedua; Pengembangan Seni Tradisional, karena seni tradisional Indonesia memiliki ragam dan potensi besar, baik dalam hal ekonomi maupun identitas budaya. Kementerian Kebudayaan perlu berinvestasi dalam pengembangan dan promosi seni tradisional agar tetap relevan dan berkelanjutan.

Ketiga; Warisan Budaya, Banyak situs dan lokus warisan budaya Indonesia, seperti candi, arkeologi, dan kerajinan tradisional, perlu dijaga dan dilestarikan. Kementerian Kebudayaan dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk melindungi dan mempromosikan warisan ini agar semakin dikenal dan tidak mudah diklaim pihak lain yang melihat peluang jika kita terus mengabaikannya. 

Upaya menjaganya juga harus semakin terukur dan berhati-hati. Seringkali dalam peremajaan bangunan atau kota, hal-hal menyangkut situs sangat diabaikan dan hanya dianggap sebagai sebuah bangunan biasa, dan mengabaikan nilai-nilai dan warisan sejarah yang dimilikinya.

Keempat; Kekayaan Intelektual, Kementerian Kebudayaan harus mendukung hak kekayaan intelektual para seniman, penulis, dan budayawan. Ini akan mendorong kreativitas dan inovasi dalam budaya. 

Kita tentu ingat dengan konflik lagu kebangsaan Malaysia, yang ternyata jika dirunut berdasarkan lagu ciptaan seorang komponis lagu asal Indonesia--yang kemudian di hadiahkan oleh Soekarno, lantas diadopsi menjadi lagu kebangsaan Mereka. Namun pengakuan itu ternyata menimbulkan konflik di belakang hari, dan hal itu tidak akan terjadi jika kita lebih serius dan hati-hati merawat hak intelektualnya.

Kelima; Edukasi Budaya, Kementerian Kebudayaan dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya budaya dan nilai-nilai budaya Indonesia. Ini dapat dilakukan melalui program-program pendidikan dan kesadaran budaya. Saat ini kita semakin rutin mengekspose kebudayaan kita melalui momentum seremonial, dan hal itu menjadi salah yang patut kita apresiasi.

Keenam; Promosi Budaya Indonesia, Kementerian Kebudayaan perlu aktif dalam mempromosikan budaya Indonesia di tingkat nasional maupun internasional. Ini dapat melibatkan promosi seni, budaya, dan pariwisata. seperti  juga bisa kita lihat dalam serial promosi budaya "Wonderful Indonesia" yang sangat luar biasa.

Target yang Terukur

Untuk mendorong capainnya  Kementerian Kebudayaan perlu menetapkan target yang jelas dan terukur. Program pelestarian bahasa daerah dapat dilakukan dengan pengembangan lebih intens dalam pelatihan guru dan literasi. 

Demikian juga untuk pengembangan seni tradisional, dengan  mendorong pertumbuhan seni tradisional melalui dukungan keuangan, promosi, dan kolaborasi dengan seniman. 

Mempromosikan kembali para seniman tua yang memiliki warisan seni luar biasa, memberikan penghargaan sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi. Ini akan menstimulasi mereka untuk mewariskan seni tua kepada generasi berikutnya.

Dalam kaitan dengan warisan budaya, program yang harus didorong meliputi upaya mempromosikan dan melestarikan warisan budaya dengan mengembangkan museum, pusat dokumentasi, dan program pemeliharaan. 

Dulu kasus museum musik Lokananta Indonesia yang terbengkalai pernah menjadi sorotan, dan kemudian di revitalisasi kembali untuk menjaga arsipnya, karena didalamnya menyimpan lagu asli Terang Bulan yang menjadi inspirasi lagu kebangsaan Malaysia.

SEBAIKNYA KALIAN TAU!

Menurut catatan Ayos Purwoaji dan Fakhri Zakaria, dari Rolling Stone, Lokananta menyingkap fakta unik tentang lagu ”Negaraku” yang kini menjadi lagu kebangsaan Malaysia. Lagu itu ternyata berasal dari gubahan lagu ”Terang Bulan” ciptaan Saiful Bahri, yang asli orang Indonesia. 

Dalam arsip Lokananta, lagu berdurasi 11 menit 15 detik itu direkam di RRI Jakarta pada 1956 dan dipindahkan ke piringan hitam oleh Lokananta pada 16 Maret 1965. Penyanyinya adalah Orkes Studio Djakarta yang dipimpin oleh Saiful Bahri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun