Raka mengangguk.Â
"Ibumu tahu?". Selidik Karin.
"Iya, ibu tahu kok". Jawab Raka. "Itu sebagian aku ganti pakai uang ibu". Raka tersenyum kecil. Seperti menertawai nasibnya. "Baca sampai selesai deh..". Kata Raka lagi. Karin kembali membaca pesan whatsapp yang masih dipegangnya. Â Karin membaca bukti transfer dan kalimat dibawahnya. Â "Ini saya kembalikan uang anda, anggap saja ini uang takziah saya dan ibu saya".
"Jahatnya...". Karin setengah tertawa membaca kalimat umpatan dari Raka.
"Apa ini karma ya?". Raka mematikan rokoknya. Menatap Karin yang ada di hadapannya.
"Karma atas?". Karin pura-pura bertanya.
"Kita. Selama ini kita udah mengkhianati Mas Dian,". Jawabnya pelan.Â
"Terus mau kamu, gimana?". Ucap Karin pelan.Â
"Apa kita akhiri saja hubungan ini?" Tanya Raka pelan. Sambil merebahkan kembali tubuhnya. Â Menarik lembut tangan Karin.
Karin menarik tangannya. Setengah terkejut ia mendengar kalimat yang  baru diucapkan kekasih berondongnya itu. Delapan tahun bukan waktu yang singkat. Hubungan terlarang  yang selama ini pandai mereka tutupi namun harus berakhir atas kesadaran salah satu pihak.Â
"Kenapa? kamu gak mau?,". Tanya Raka lagi. Mendaratkan bibirnya pada kening Karin.