Mohon tunggu...
Heznie Wulandari
Heznie Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Heznie Wulandari, S.Pd || Guru biasa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Putus

25 Januari 2024   09:59 Diperbarui: 25 Januari 2024   10:02 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi wanita mendua (sumber iStock)

Raka pertama kali melihat Karin sembilan tahun yang lalu, saat ia baru memasuki masa perkuliahan semester awal. Saat itu Raka sedang nongkrong bareng teman-teman masa kecilnya yang kebetulan rumahnya bersebelahan dengan rumah Mas Dian, suami Karin.  

Setelah menikah dengan suaminya, Dian. Karin dan suaminya tinggal disebuah KPR di daerah Cileungsi karena kebetulan  Karin bekerja di salah satu bank swasta disana. Karena kasihan dengan anaknya yang harus bolak-balik Jakarta-Cileungsi, akhirnya setahun kemudian atas permintaan mertuanya, Karin dan suaminya  tinggal di salah satu rumah milik orang tua Dian.

Karena kesibukannya, setelah dua minggu kepindahannya, Karin baru bisa mengunjungi tetangga kanan kirinya untuk bersilaturahmi. Saat itu Karin memasak soto ayam lumayan banyak karena ia akan membagikannya sebagai tanda perkenalan. Nah dimomen itulah untuk pertama kalinya Raka melihat Karin. 

"Permisi.. Yang tinggal disini siapa, ya?". Tanya Karin pada empat remaja yang sedang duduk-duduk memainkan gitar.

"Oh Saya, mbak..". Jawab pria kurus berkulit gelap. Yang diketahui namanya adalah Andi. Dia berdiri menerima mangkuk besar berisi soto ayam buatan Karin. "Mbak, Istrinya Mas Dian ya?". Tanyanya lagi.

"Iya, salam kenal ya.. ". Jawab Karin. 

"Makasih ya, Mbak. Sotonya..".

Itulah pertama kalinya Raka melihat Karin. Rumah yang dikontraki Andi dan keluarga persis di sisi pintu samping rumah Karin. Namun sekarang ditinggali oleh Andi dan  kakaknya. Karena orang tua Andi memilih menetap di kampungnya di Jawa Timur. Sejak saat itulah Raka mulai menaruh hati pada Karin. Terlebih Karin sudah seperti ibu peri bagi Raka dan teman-temannya karena sering memberikan cemilan-cemilan buatannya. 

beberapa bulan kemudian Raka memberanikan diri mengirim pesan melalui sosial media setelah sebelumnya rajin memberikan love untuk semua postingan Karin di sosmed nya. Awalnya sekadar basa-basi menanyakan kabar Andi, karena sudah lama tidak main kesana. lalu lanjut berkirim video lucu, kemudian merasa nyaman dan mulai saling curhat dan saling membagi nomor whatsapp.

"Mbak, saya mau cerita. Saya merasa sedang jatuh cinta". Kata Raka suatu hari melalui pesan 

"Wahh, sama teman kampus?". Tanya Karin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun