Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif dipilih untuk menggali secara mendalam fenomena yang berkaitan dengan peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru. Penelitian ini dilakukan di lingkungan sekolah dengan fokus pada aktivitas kepala sekolah dalam pembinaan, supervisi, dan pengembangan profesional guru. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, praktik manajerial dan kepemimpinan kepala sekolah.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menginterpretasikan data berdasarkan teori-teori kepemimpinan pendidikan dan pengembangan profesional guru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana kepala sekolah berperan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan kompetensi guru, serta mendukung upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
PembahasanÂ
Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas kinerja Guru Melalui Strategi Kepemimpinan
Selain   desain   kepemimpinan,   keterampilan   dan  teknik   yang menentukan keberhasilan kepemimpinan juga berdampak pada bagaimana tugas dan fungsi kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan. Menurut Hartinah dkk. (2020), jika kepemimpinan kepala sekolah diterapkan secara efektif dan memengaruhi kinerja guru, maka akan berdampak positif. Hal ini menggambarkan bahwa kepala sekolah harus mengambil peran kepemimpinan yang aktif agar kinerja guru dapat berkembang pesat. Sejumlah elemen yang berkontribusi terhadap keberhasilan kepemimpinan dipengaruhi oleh faktor- faktor keberhasilan yang digunakan pemimpin dalam pekerjaannya. Kemampuan kepala sekolah dalam memimpin, mempengaruhi, memberi motivasi, dan memberikan bimbingan kepada lingkungan agar tercapai tujuan itulah  yang  oleh  Permadi  dan  Arifin  (2007:45)  diartikan  sebagaiÂ
kepemimpinan kepala sekolah dalam pendidikan. Sebagai seorang pendidik, tugas kepala sekolah meliputi membina lingkungan sekolah yang positif, memberikan saran kepada personel sekolah, dan memotivasi guru untuk menggunakan strategi pengajaran yang menarik.
Menurut penelitian Gaol dan Siburian (2018), menciptakan budaya organisasi yang mendukung dapat meningkatkan kinerja guru. Temuan penelitian Supovitz dkk. (2010) menunjukkan nilai pekerjaan kepala sekolah dalam pendidikan, yang secara alami memengaruhi praktik guru dengan mendorong kerja sama dan komunikasi di kelas. Menurut temuan penelitian Ratno dkk. (2020), kepala sekolah yang efektif berdampak dalam sejumlah cara, salah satunya adalah dengan membantu menciptakan lingkungan tempat kerja yang baik, yang pada akhirnya menghasilkan output yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Madu dan Jailani (2013), yang menemukan bahwa kepala sekolah harus memprioritaskan kesejahteraan guru dan berupaya menciptakan iklim sekolah yang positif untuk meningkatkan kinerja, motivasi, dan komunikasi guru.
Sebagai motivator, kepala sekolah mendorong para pendidik untuk memajukan karier mereka dan terus-menerus memperbaiki diri. Mengelola lingkungan fisik, lingkungan kerja, disiplin, dorongan, dan penghargaan semuanya dapat membantu meningkatkan motivasi. Kepala sekolah menggunakan penghargaan dan dorongan sebagai bentuk motivasi yang paling berhasil. Temuan penelitian oleh Romadoni dkk. (2016) menjelaskan bahwa kepala sekolah dapat bertindak sebagai motivator dengan menawarkan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan dengan memberikan saran dan dorongan.
Arah kebijakan sekolah saat ini untuk memaksimalkan pencapaian mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh kepala sekolah. Salah satu unsur terpenting dari pendidikan bermutu tinggi adalah kinerja guru yang konsisten. Untuk membantu mengelola sumber daya yang tersedia dan meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah harus memiliki kompetensi profesional sebagai pejabat fungsional. Kepala sekolah berperan sebagai inspirator. Motivasi merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan kinerja guru.
Diharapkan bahwa kepala sekolah akan mendorong pengembangan pengetahuan dan keterampilan profesional. Tujuan motivasi adalah untuk meningkatkan antusiasme guru dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka. Dukungan dan penghargaan adalah dua cara untuk memotivasi orang. Membangun budaya kerja dan disiplin dapat membantu meningkatkan motivasi. Untuk mencegah kecemburuan sosial, kepala sekolah berupaya membangun budaya yang damai, menerima, adil, tidak diskriminatif, dan terbuka tentang semua hal melalui diskusi dan kesepakatan (Sonedi et al., 2018). Karena budaya sekolah secara langsung atau tidak langsung berkontribusi pada pengembangan kinerja berkualitas tinggi, kinerja guru juga berdampak pada kualifikasi kompetensi. Terlepas dari kenyataan bahwa studi Bredeson (2000) mengungkapkan sedikit pertanyaan bahwa kepala sekolah memiliki dampak besar pada
Efektivitas tugas kepala sekolah berdampak pada meningkatnya atau menurunnya mutu pendidikan di sekolah. Efektivitas guru dan mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh pemahaman terhadap peran kepala sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah memberikan perhatian lebih kepada guru terkait dengan kegiatan yang dilakukannya dengan memberikan instruksi-instruksi yang harus diikuti agar dapat memotivasi dan menginspirasi guru untuk mencapai potensinya secara maksimal. Hal ini dilakukan dengan memfasilitasi hal-hal yang dibutuhkan guru dalam upaya meningkatkan kinerjanya melalui workshop, yang akan membantu kompetensi dan kualitas guru untuk terus berkembang dan mampu menjalankan tugasnya sebagai guru yang profesional.