Healing: Pengeluaran Tak Berarti atau Investasi untuk Apresiasi Diri?

Saat ini, kita sering mendengar istilah healing yang diartikan sebagai cara untuk menenangkan diri dan meredakan stres setelah melalui minggu yang melelahkan. Kegiatan ini bisa beragam, mulai dari jalan-jalan, nongkrong di kafe favorit, hingga liburan ke tempat yang jauh. Akan tetapi, apakah semua ini memang bentuk apresiasi diri atau justru menjadi pengeluaran yang tak berarti?

Artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami konsep healing dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya, serta mengevaluasi bagaimana kegiatan ini bisa menjadi investasi untuk diri sendiri tanpa menjadi konsumtif.

Mengapa Healing Menjadi Tren?

Di era serba cepat saat ini, banyak dari kita merasa tertekan oleh pekerjaan, target, atau ekspektasi hidup yang terus meningkat. Tekanan sosial media juga tak bisa dihindari. Kita sering melihat unggahan tentang pencapaian orang lain yang kadang membuat kita merasa kurang, insecure ataupun merasa tidak berguna menjadi seorang manusia. Alhasil, healing muncul sebagai cara untuk menyeimbangkan diri, baik secara fisik maupun mental.

Tidak jarang juga, healing sering dilakukan oleh generasi muda, terutama generasi Z dengan mencari berbagai cara untuk meredakan stres dan menikmati hidup meski hanya sejenak. Namun, bagaimana caranya memastikan bahwa healing benar-benar memberikan manfaat dan bukan sekadar memenuhi hasrat konsumtif semata?

Perlu kita bedakan antara healing sebagai bentuk apresiasi diri dengan pemborosan. Dua hal ini memang membutuhkan kesadaran diri yang kuat untuk membedakan makna healing dan mengontrol diri agar tidak berlebihan. Berikut beberapa hal yang dapat diperhatikan Anda untuk menentukan apakah healing yang Anda lakukan adalah investasi yang positif atau hanya sekadar pengeluaran tanpa makna.

1. Apresiasi Diri Setelah Pencapaian
   Apresiasi diri yaitu memberi penghargaan atas usaha yang telah dicapai. Misalnya, setelah menyelesaikan tugas besar di tempat kerja atau kuliah, memberikan "hadiah kecil" kepada diri sendiri yang dapat meningkatkan semangat dan menjaga keseimbangan emosional. Namun, apresiasi ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran. Jangan sampai kegiatan ini mengarah pada konsumtif, di mana kita hanya mengikuti tren tanpa memahami manfaatnya.

2. Pemborosan yang Tidak Diperlukan
   Saat healing menjadi rutinitas mingguan yang melibatkan biaya besar, ini bisa menjadi kebiasaan konsumtif yang berisiko. Misalnya, jika setiap akhir pekan kita merasa harus berbelanja atau pergi ke tempat mahal demi merasakan healing, ini bisa menjadi beban keuangan yang justru menambah stres. Ingatlah, tujuan healing adalah menenangkan diri, bukan malah menambah tekanan finansial.

Selain itu, perlu diingat bahwa ternyata healing tidak melulu harus mengeluarkan dana untuk membuang setres maupun mengapresiasi diri, seperti jenis healing yang dapat memberikan manfaat yang sangat luas dan terjangkau biayanya. Adapun beberapa alternatif yang bisa dicoba dan tetap memiliki manfaat positif bagi kesehatan mental:

1. Meditasi dan Refleksi Diri
   Meditasi bisa dilakukan di rumah dengan panduan dari video atau aplikasi. Kegiatan ini sangat baik untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan kesadaran diri. Selain itu, refleksi diri dengan menulis jurnal atau sekadar duduk di tempat tenang juga bisa membantu mengurangi stres.

2. Olahraga Ringan di Alam Terbuka
   Berjalan kaki atau bersepeda di taman, menghirup udara segar, dan melihat pemandangan alam dapat membantu melepaskan endorfin, yaitu hormon yang membuat kita merasa bahagia. Kegiatan ini tidak memerlukan biaya besar, namun memiliki manfaat besar untuk kesehatan mental dan fisik.

3. Kegiatan Kreatif sebagai Ekspresi Diri
   Jika Anda memiliki hobi seperti melukis, menulis, atau bermain musik, ini bisa menjadi bentuk healing yang bermanfaat. Kegiatan kreatif membantu mengekspresikan emosi dan menenangkan pikiran. Bahkan, beberapa orang menemukan makna lebih dalam melalui seni sebagai cara untuk meredakan stres.

4. Momen Berkualitas dengan Orang Terdekat
   Menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga juga merupakan cara efektif untuk healing. Berbicara dengan orang yang kita percaya, bercanda, atau bahkan hanya duduk bersama dapat membawa ketenangan. Selain gratis, kegiatan ini memberi kesempatan untuk memperkuat ikatan sosial dan merasa didukung.

Selain penjelasan tersebut diatas, selain melakukan kegiatan law budget untuk menghilangkan setres dan memberikan manfaat kepada kesehatan. Apabila anda sangat membutuhkan healing yang mungkin akan dilakukan secara ruti. Maka sangat diperlukan untuk menetapkan anggaran khusus setiap bulan agar finansial tetap dapat seimbang. Berikut beberapa tips sederhana:

1. Tentukan Batas Pengeluaran Bulanan untuk Healing
   Buat anggaran yang sesuai dengan kemampuan. Misalnya, jika Anda ingin melakukan aktivitas healing setiap bulan, tentukan batas maksimal yang bisa digunakan tanpa mengganggu kebutuhan lainnya.

2. Pilih Healing yang Tepat Sasaran
   Fokuslah pada kegiatan yang benar-benar memberi ketenangan dan kebahagiaan, bukan sekadar mengikuti tren atau keinginan sesaat. Menikmati kopi di rumah sambil membaca buku, misalnya, bisa jadi cara healing yang bermanfaat tanpa perlu biaya besar.

3. Rencanakan Secara Berkala
   Tidak perlu melakukan healing setiap minggu. Cobalah untuk menjadwalkan waktu-waktu tertentu saja, seperti sebulan sekali untuk kegiatan yang mungkin membutuhkan anggaran lebih besar. Sisanya, pilihlah cara healing yang lebih sederhana.

Oleh karena itu pada akhirnya, healing dapat menjadi investasi yang bermanfaat selama kita dapat melakukannya dengan bijak. Healing yang tepat akan membawa keseimbangan, mengurangi stres, serta memberikan ketenangan. Sedangkan healing yang berlebihan hanya akan membuat kita kelelahan secara finansial. Dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat dipahami bahwa apresiasi diri bukanlah pemborosan selama kita melakukannya dengan kesadaran, bukan sekadar ikut-ikutan atau pelampiasan sementara. Melalui cara yang sederhana dan efektif, healing bisa menjadi bagian dari keseharian yang menjaga kesehatan mental kita. Dengan begitu, healing bukan lagi sekadar tren, tetapi menjadi investasi nyata untuk kesejahteraan kita di masa depan.