Pemerintah dan platform seperti TikTok juga harus bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Kebijakan yang lebih ketat terhadap penggunaan filter atau konten yang mempromosikan citra tubuh yang tidak sehat serta kampanye positif yang lebih inklusif sangat diperlukan. Menyediakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk menandai atau melaporkan konten yang dianggap merugikan juga bisa membantu menciptakan ekosistem media sosial yang lebih aman.
Dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada era digital ini, penting bagi kita semua untuk mengenali dampak negatif dari tren kecantikan yang viral dan bersama-sama menciptakan ekosistem media sosial yang lebih sehat. TikTok bisa menjadi alat yang kuat untuk ekspresi diri, tetapi dengan kesadaran yang tepat, kita bisa menggunakannya untuk memperkuat, bukan merusak, self-esteem remaja.
Melalui edukasi yang tepat dan komunikasi yang terbuka, baik anak muda maupun orang tua dapat bersama-sama menciptakan ruang yang lebih sehat bagi generasi mendatang. Di akhir hari, keindahan sejati tidak hanya terletak pada penampilan fisik, tetapi juga pada bagaimana kita menghargai diri sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H